Meski kebutuhan dana menjelang Lebaran meningkat, tidak menyurutkan niat masyarakat untuk mengoleksi emas sebagai safe haven di tengah pandemi.
Hal tersebut terlihat pada penjualan emas PT Pegadaian Galeri 24 per April 2020 yang berhasil menjual 2,38 ton emas.
Chief Executive Officer (CEO) Galeri 24, Arifmon, mengakui, trend pembelian emas menjelang hari raya Idul Fitri ini cenderung mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun lalu. Lantaran harga emas yang terus naik di masa Covid-19 ini.
“Untuk penjualan dari awal bulan Januari hingga April 2020 mencapai 27,98% dari target kami di tahun ini. Target kami di tahun ini sebesar 8,5 ton, meningkat 60% dibandingkan target di tahun 2019,” ujar Arifmon .
Peningkatan penjualan emas saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tetap terjadi lantaran anak perusahaan PT Pegadaian (Persero) ini melakukan inovasi penjualan online. Tujuannya agar nasabah tetap bisa transaksi secara aman tanpa perlu keluar dari rumah.
Ia menyebut telah membuat program Belanja dari rumah melalui platform di kataloggaleri24.com. Juga menambah saluran pembelian emas digital di e-commerce Shopee. Sebelumnya, Galeri 24 juga sudah bekerja sama dengan Tokopedia dalam membuka lapak digital.
“Awal bulan Mei ini kami pun membuat program yang bertajuk “Ramadhan Mulia” yang dilaksanakan serentak di Offline Store Galeri 24 seluruh Indonesia. Program ini menawarkan harga special untuk Emas batangan “Retro” dari vendor Antam dan UBS,” papar Arifmon.
Ia menjelaskan emas batangan Retro merupakan stock buyback dari nasabah yang dimiliki Galeri 24. Selain itu, Ia bilang setiap gerai offline Galeri 24 juga memberikan promo yang menarik di setiap wilayah.
Arifmon menambahkan, pihaknya terus memperluas jaringan toko atau distro Galeri 24 di seluruh Indonesia. Hingga saat ini sudah tersebar lebih di 56 titik, dari jumlah tersebut lima outlet berada di luar kantor cabang Pegadaian yang dikenal sebagai J-store (jewelry store).
Pada tahun 2019, Galeri 24 menargetkan masyarakat working class sebagai pembeli. Kompoisisinya, pekerja sebesar 60%, perusahaan 15%, ibu rumah tangga 15% dan sisanya adalah komunitas.
Perusahaan ini berdiri pada 3 Agustus 2018, yang merupakan spin off atau pemisahan dari Pegadaian.
Galeri ini menjalankan bisnis terpisah dengan Pegadaian yang fokus pada bisnis gadai dan pembiayaan. Sedangkan Galeri 24 menjual emas secara tunai, melalui strategi pengembangan penjualan perhiasan emas, logam mulia dan batu mulia.
Pemisahan unit usaha perdagangan emas ini untuk memenuhi Perturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian. Aturan ini menyebutkan, bahwa Pergadaian adalah segala usaha yang menyangkut pemberian pinjaman dengan jaminan barang bergerak, jasa titipan, jasa taksiran, termasuk yang diselenggarakan berdasarkan prinsip syariah.
Sumber Kontan, edit koranbumn