PT Wijaya Karya Beton Tbk. menyatakan bahwa sampai dengan Juni 2020, perseroan masih dapat membukukan omzet kontrak baru senilai Rp1,50 triliun di tengah masa pandemi Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar transisi.
Yuherni Sisdwi R., Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menjelaskan bahwa beberapa proyek besar yang menyumbang perolehan kontrak baru ini didominasi oleh proyek di bidang infrastruktur sebesar 71,46 persen.
“Kemudian disusul proyek di sektor industri sebesar 13,20 persen, kemudian proyek di sektor energi sebesar 9,97 persen, lainnya berasal dari sektor properti dan pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 5,11 persen dan 0,26 persen,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (4/8/2020).
Hingga Juni 2020, proyek-proyek tersebut di antaranya adalah jalan tol Indrapura–Kisaran, Tebing Tinggi–Parapat, Balikpapan–Samarinda, Pekanbaru–Dumai, Jakarta International Stadium, jalan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), jalan kereta api YIA, pembangunan pabrik PT Eclat Textile Indonesia, Dermaga Kijing dan Jembatan Tahang.
Ke depannya, WTON berupaya untuk tetap dapat bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi.
Wika Beton telah memiliki 14 pabrik dan 1 mobile plant yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Wika Beton juga memiliki tiga crushing plant di Cigudeg, Lampung Selatan, dan Donggala. Perusahaan menerapkan pola precast engineering-production-installation (EPI).
Perseroan telah memiliki tiga anak usaha yakni PT Wijaya Karya Komponen Beton, PT Wijaya Karya Krakatau Beton, PT Wijaya Karya Citra Lautan Teduh dan satu perusahaan asosiasi PT Wijaya Karya Pracetak Gedung.
Sumber Bisnis, edit koranbumn