Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, sampai dengan 30 Juni 2021 di Semester I, BI sudah membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 120,8 triliun.
Pembelian itu terdiri dari Rp 45,4 triliun melalui lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui melalui lelang tambahan (GSO).
Hal itu sejalan dengan komitmen BI untuk turut mendukung untuk pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui pembelian SBN di pasar perdana sesuai Undang-undang No. 2 Tahun 2020.
Selain itu, BI juga telah membeli SBN dari pasar sekunder pada Februari 2021 sebesar Rp 8,6 triliun dalam rangka stabilitasi Nilai Tukar RupiahĀ (NTR) dan pasar SBN.
Sedangkan sebelumnya, pada 2020 pembelian SBN untuk pendanaan APBN sebesar Rp 473,42 triliun. Ini terdiri dari pembelian SBN dri pasar perdana (SKB I) sebesarĀ Rp 75,86 triliun dan pembelian SBN secara langsung dalam rangka burden sharing (SKB II) sebesar Rp 397,56 triliun.
Lebih lanjut, kata Perry, BI juga telah membeli SBN pada 2020 dari pasar sekunder sebesar Rp 166,20 triliun dalam rangka stabilisasi NTR dan pasar SBN.
āUntuk itu kami berkomitmen lakukan sinergi koordinasi erat moneter dan fiskal agar supaya sama-sama dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan juga mendukung upaya untuk mengatasi kesehatan saat pandemi Covid-19,ā ujar Perry dalam rapat kerja virtual bersama DPR RI, Senin (12/7).
Sumber Kontan, edit koranbumn