Rencana pemerintah untuk membentuk holding baru dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk perusahaan yang berhubungan dengan penerbangan (aviasi) dan pariwisata akan segera terbentuk.
Salah satu perusahaan yang akan tergabung dalam holding ini, adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Direktur Utama GIAA mengungkapkan, holding BUMN akan meningkatkan sinergi antar-perusahaan. Holding ini juga akan mengakselerasi pertumbuhan GIAA pada masa mendatang.
“Terkait efektifitas holding pariwisata ini mesti lebih baik kepada kinerja perseroan, karena sinergi dan inisitif bersama mestinya menghasilkan output yang lebih baik dibanding sendiri-sendiri,” ujar Irfan
Irfan menyebut, perseroannya masih membutuhkan proses penyesuaian sebelum holding terlaksana. Karena masih banyak pekerjaan rumah. Pihaknya juga masih melakukan pembahasan secara internal terkait hal ini. “Saat ini rencana holding sedang di-set up dengan tim. Sedang dalam proses pembahasan,” katanya.
Selain itu, Ia mengungkapkan bahwa rencananya holding akan terbentuk pada akhir tahun. Pihaknya optimistis pembentukan holding ini akan berdampak positif juga bagi pariwisata Indonesia. “Dengan holding ini, diharapkan sinergi antara BUMN bisa meningkatkan pariwisata Indonesia,” ungkapnya.
Kendati demikian, Irfan belum mau membicarakan lebih lanjut terkait rencana bisnis perusahaan setelah holding pariwisata dan penerbangan terbentuk. “Tunggu saja tanggal mainnya,” ujar Irfan.
Sebagai informasi, BUMN dari sektor pariwisata dan aviasi rencananya akan digabungkan dalam satu holding. Holding pariwisata dan penerbangan akan melibatkan enam perusahaan pelat merah dan anak-anak usahanya.
Keenam perusahaan itu adalah, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Inna Hotels & Resorts, PT Sarinah (Persero), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), serta Taman Wisata Candi (TWC). Adapun PT Survai Udara Penas ditunjuk sebagai induk holding.
Sumber Kontan, edit koranbumn