Meski dalam suasana pandemi covid-19, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama dengan anak perusahaan PTPN I hingga PTPN XIV dan Non-PTPN tetap melaksanakan upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-75 dengan cara yang yang berbeda digelar di empat titik lokasi diantaranya Jakarta, Surabaya, Medan dan Nangroe Aceh Darussalam.
Dalam upacara secara virtual, Inspektur Upacara yang dipimpin oleh Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani yang berada di Jakarta dengan Komandan Upacara oleh Direktur PTPN XI Dwi Satriyo Annurogo di Surabaya. Sedangkan Pembacaan Teks Proklamasi dilaksanakan oleh Direktur Pelaksana Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Ahmad Haslan Saragih di Medan, serta Pembacaan Doa oleh Direktur PTPN I Ahmad Gusmar yang berlokasi di Aceh.
Peserta upacara peringatan detik-detik proklamasi di ikuti seluruh karyawan yang tersebar di wilayah Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Makasar dan Yogyakarta yang juga dapat disaksikan melalui channel youtube Holding Perkebunan.
Tak luput dari perhatian, kawasan perkebunan teh Ciwalini merupakan lokasi penanaman teh celup Walini yang dikenal dengan kualitas ekspornya yang berada di Bandung, Jawa Barat yang memiliki luas sekitar 1.530 hektar dan berada di ketinggian 700 mdpl, di tunjuk sebagai lokasi pengambilan video paduan suara untuk menyanyikan sepuluh lagu Kebangsaan Indonesia yaitu 17 Agustus Tahun 45, Hari Merdeka, Berkibarlah Bendera Negeriku, Tanah Airku, Garuda Pancasila, Bagimu Negeri, Berkibarlah Benderaku, Indonesia Raya, Halo-Halo Bandung, serta lagu Dari Sabang Sampai Merauke. Para penyanyi paduan suara yang berjumlah 10 orang di koordinir oleh PTPN VIII.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia digelar secara terbatas tanpa mengurangi makna di tengah perjuangan menghadapi pandemi covid-19. Hal ini menjadi bagian dari inovasi digital dalam menghadapi perubahan saat ini.
“Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun ini tidak menghalangi kreativitas PTPN Grup untuk tetap melakukan upacara yang digelar secara terbatas di tengah pandemi dan diharapkan tidak mengurangi makna peringatan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan diadakaannya upacara menggunakan teknologi yang dimana perusahaan BUMN tetap berinovasi dalam menghadapi perubahaan,” jelas Ghani dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/08).
Ia menambahkan, kegiatan upacara merupakan wujud dari rasa penghormataan atas jasajasa para pahlawan terdahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan dengan membatasi jumlah peserta dan akan disiarkan secara daring.
“Upacara pelaksanaan Panitia HUT ke-75 Kemerdekaan RI dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan. Peserta yang menyaksikan upacara peringatan kemerdekaan dilaksanakan secara daring dan tersebar di sebelas wilayah diantaranya Aceh, Medan, Pekanbaru, Jambi, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Suarabaya, Pontianak, Makassar, serta Yogyakarta sebagai pusat IT PTPN Grup,” ungkapnya.
Penghargaan Unit Kebun
Dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke -75, PTPN grup juga memberikan penghargaan atas kinerja semester I 2020 di masing-masing unit kebun dan pabrik komoditas kelapa sawit, karet, tebu, dan teh. Penghargaan tersebut meliputi Kebun Kelapa Sawit Terbaik oleh Kebun Tamora PTPN V; Kebun Bukit Tujuh PTPN III, Kebun Berangir PTPN IV, Kebun Sei Meranti PTPN III dan Kebun Luwu PTPN XIV.
Tak hanya komoditas kelapa sawit yang mendapatkan penghargaan tetapi Kebun Karet Terbaik dianugerahkan Kebun Way Berulu PTPN VII, Kebun Tamora PTPN V, Kebun Glantangan PTPN XII, Kebun Siluwok PTPN IX dan Kebun Senabing PTPN VII.
Untuk komoditas tebu diraih oleh PG Prajekan PTPN XI, PG Soedhono PTPN, PG Gempolkrep PTPN X, PG Semboro PTPN XI, dan PG Ngadiredjo PTPN X. Sementara komoditas teh diberikan oleh Kebun Malabar PTPN VIII, Kebun PTPN Purbasari PTPN VIII, Kebun Kaligua PTPN IX, Kebun Teh PTPN IV, dan Kebun Kertamanah PTPN VIII.
Mengenai Holding Perkebunan Nusantara :
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakanBadan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidangusaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996.
Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas 13 perusahaan perkebunan yakni PTPN I sampai dengan PTPN XIV, perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) serta perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN)
Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing. Berdasarkan data per 30 Juni 2019, areal tanaman PTPN III (Persero) dan Anak Perusahaan didominasi oleh tanaman kelapa sawit seluas 552.888 ha, tanaman karet seluas 154.737 ha, teh 30.279 ha serta areal tebu sendiri seluas 53.946 ha.
Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on farm), pengolahan tanaman perkebunan (off farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.