Hujan hadiah mewarnai Gebyar Petroganik, Tebar Pupuk Organik dan Percepatan Masa Tanam di Desa Mangunsari, Kecamatan Tegowanu, Grobogan pada Rabu (19/9). Hadiah tersebut beragam, mulai dari sepeda motor hingga kipas angin. Selain dibagikan dalam undian doorprize untuk pengunjung, hadiah serupa juga diundi untuk kios yang berhasil menyalurkan Petroganik minimal 1 ton. Acara tersebut diselenggarakan oleh PT Petrokimia Gresik (PG) dengan 16 Mitra Petroganik eks Karesidenan Semarang dan Pati, dan distributor wilayah Grobogan.
Dalam sambutannya, Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan rasa terima kasihnya dengan diselenggarakannya Gebyar Petroganik. Sebab acara yang dihadiri lebih dari 1.200 orang itu, merupakan salah satu bentuk kampanye membangun kesadaran petani akan pentingnya organik untuk kesuburan tanah.
“Kesadaran petani Grobogan dalam mengaplikasikan Pupuk Organik dalam upaya meningkatkan produktivitas komoditas pangan, masih belum menggembirakan. Memang hasil dari aplikasi Petroganik ini tidak langsung terlihat. Tapi baru akan terasa hasilnya ketika petani mengaplikasikan Petroganik secara terus-menerus selama 3 kali musim tanam,” paparnya.
Sri Sumarni berharap Mitra Produksi Petroganik melakukan demplot di tiap kecamatan di Grobogan. Hal ini perlu dilakukan agar petani bisa tahu hasilnya, ketika mengaplikasikan 500 kilogram dan 1 ton per hektar. “Nantinya petani akan melihat sendiri bagaimana Petroganik bisa meningkatkan produktivitas pertanian,” imbuhnya.
Mitra Petroganik adalah pihak swasta yang bekerjasama dengan PG dalam memproduksi Petroganik, pupuk organik dengan kandungan C-Organik minimal 15 %. Hingga saat ini PG bekerjasama dengan 167 Mitra Produksi Petroganik, yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam kesempatan lain, Direktur Pemasaran PG Meinu Sadariyo menyampaikan, dipilihnya Grobogan mengingat kabupaten ini memiliki potensi pertanian yang cukup bagus. Indikasinya adalah produktivitas dan luas areal panen yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Salah satu upaya nyata yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam mendukung ketahanan pangan nasional adalah percepatan masa tanam padi secara serentak di bulan September 2018,” jelas Meinu
Menurut Meinu, PG memproduksi Petroganik bukan tanpa alasan. Hal ini dilakukan karena menurunnya kesuburan tanah di Indonesia. Dari hasil penelitian Balittan Bogor, diketahui bahwa kandungan C-organik tanah di Indonesia pada umumnya kurang dari 2%. Padahal tanah dikatakan subur, ketika jumlah (ideal) kandungan C-organiknya sebesar 5 %,” ungkap Meinu.
Dengan semangat yang sama, kata Meinu, PG terus berupaya untuk melakukan berbagai inovasi, baik produk pupuk maupun non pupuk. Beberapa produk inovasi PG tersebut di antaranya adalah Petroganik, Phonska Plus, Kapur Pertanian, Petro Cas, Petro Gladiator, dan Petro Biofertil.
Senada dengan Sri Sumarni, Meinu menyampaikan bahwa efek dari aplikasi Petroganik tidak instan, minimal baru terlihat dalam kurun waktu satu tahun. Terlihatnya kesuburan tanah tersebut ditandai dengan lebih mudahnya proses pengolahan tanah, dan meningkatnya efektivitas penggunaan pupuk anorganik.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Panitia Gebyar Petroganik H. Herwanto mengatakan, Acara sengaja dikemas dengan menarik, untuk menarik minat tamu undangan yang mayoritas petani. Pihaknya tidak hanya menyuguhkan hiburan semata, tapi juga edukasi mengenai pentingnya pupuk organik kepada undangan yang hadir.
“Kami menyiapkan hadiah berupa 5 sepeda motor, 10 telepon seluler, 10 kulkas, 10 TV, 3 sepeda gunung, dan puluhan hadiah hiburan. Sedangkan untuk tamu undangan, disiapkan doorprize berupa 1 sepeda motor, 10 telepon seluler, 3 kulkas, dan 3 TV,” jelasnya.
Selain dihadiri lebih dari seribu petani dari berbagai kecamatan di Kabupaten Grobogan, hadir dalam kesempatan tersebut Forkompimda Kabupaten Grobogan, dan beberapa pejabat dari Provinsi Jawa Tengah. Acara ini dibuka dengan seremonial tebar Petroganik bersama di lahan sawah yang terletak tidak jauh dari panggung hiburan.
Sumber Situs Web Petrokimia/sahabatpetani.com