Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Brantas Abipraya genap berusia 38 tahun. Untuk tahun ini, merayakan ulang tahun dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.
Sekretaris Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero), Miftakhul Anas mengatakan, perayaan HUT ke-38 ini berbeda dari tahun sebelumnya.
“Perayaan kali ini berbeda, semua mengenakan pakaian adat. Tujuannya agar kita saling menghormati keberagaman yang ada Indonesia,” ujarnya di kantor PT Brantas Abipraya, Cawang, Jakarta Timur, Senin (12/11/2018).
Acara yang dimulai sekitar pukul 09.30 WIB diawali dengan sambutan dari Direktur Utama PT Brantas Abipraya, Bambang E Marsono. Ia menyampaikan, rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena perusahaannya sudah mencapai usia 38 tahun.
“Banyak perusahaan yang tidak pernah mencapai usia 38 tahun, tapi kita sampai usia ini dengan sejahtera. Semoga kita dapat berkembang terus,” katanya.
Suasana keragaman antara karyawan PT Abipraya Brantas saat perayaan ulang tahunnya yang ke-38 tahun.
Senada dengan Bambang, Komisaris Utama Haryadi menyampaikan kegembiraannya dengan tema yang dihadirkan pada tahun ini.
“Kali kini kita tampil dan tampak beda, kita menggenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, seolah Abipraya memang hadir untuk negeri,” ucap dia.
Usai sambutan dari para petinggi PT Abipraya Brantas, acara selanjutnya pemotongan tumpeng dan pertunjukkan musik yang beranggotkan para karyawan PT Brantas Abipraya dengan nama Raisin (tidak punya malu) Band.
Dewy Triana Sari, salah satu karyawan PT Brantas Abipraya mengatakan, sangat terkesan dengan ulang tahun kali ini, karena dia jadi mengetahui asal daerah temannya melalui baju yang dikenakannya.
“Exicited banget, karena di sini kita bisa menunjukan daerah kita masing-masing. Saya sangat bangga,” ucapnya.
Desi berharap, ultah tahun depan masih menghadirkan tema baju daerah. “Ke depannya bisa diteruskan pakai baju adat, agar kita mengetahui baju adat dari daerah masing-masing,” kata dia.
Sambung karyawan lain, Imanidin Edwin juga mengaku senang dengan tema pada tahun ini. “Saya bangga bisa pakai pakaian adat Palembang ini,” ujar Edwin.
Tambah Edwin, dia menilai tema keberagaman ini bisa dijadikan sebagai cara untuk menjaga adat tradisional dari Indonesia
“Jangan sampai kita sendiri lupa apa yang menjadi indentitas bangsa sendiri, dengan adanya acara ini yang dikonsepkan dengan sedemikian rupa jadi kita bisa saling mengenal apa adat kebudayaan dari Indonesia,” pungkas dia.
Bagi peserta yang mengenakan pakaian adat, nantinya akan dipilih dan mendapatkan penghargaan untuk kategori baju adat terbaik.
Sumber Brantas