PT PAL Indonesia sukses menjalankan program Refurbishment 41 kapal perang (R41). Prestasi ini menjadi kado ulang tahun ke -79 TNI, sekaligus menegaskan komitmen PT PAL dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Sebagai informasi, keberhasilan PT PAL menjalankan program refurbishment 41 kapal perang ditunjukkan melalui momentum Sailing Pass di perairan Teluk Jakarta, pada 28 September 2024. Di hadapan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, kapal-kapal perang hasil refurbishment PT PAL menunjukkan performa dan kemampuannya dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Beberapa KRI hasil refurbishment PT PAL yang berpartisipasi pada Sailing Pass, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan KRI Raden Eddy Martadinata-331 dari tipe PKR, serta KRI Sultan Hasanuddin-366 dari tipe Sigma. Selain itu, KRI Cakra-401 kapal selam tipe U-209 yang sebelumnya telah melalui proses overhaul di PT PAL, juga turut berkontribusi dalam acara tersebut. CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, mengatakan program R41 menjadi sejarah baru bagi Indonesia. Pasalnya belum pernah Indonesia dalam satu waktu melalukan refurbishment 41 kapal perang. “Dan ini dipercayakan kepada PT PAL sebagai lead integrator,” kata Kaharuddin usai memgikuti upacara peringatan HUT ke-79 TNI, di Silang Monas Jakarta, Sabtu (05/10).
Masih kata Kaharuddin, program refurbishment 41 kapal perang merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kemampuan pertahanan laut Indonesia, sekaligus menunjukkan kemajuan industri pertahanan dalam negeri. Keberhasilan refurbishment 41 kapal perang, sambung dia, bukan hanya sekedar proyek peremajaan armada, namun juga investasi strategis untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Kaharuddin menjelaskan PT PAL dalam menjalankan program refurbishment tidak hanya berfokus pada revitalisasi usia kapal perang, namun juga meningkatkan kapabilitas kemampuan dan daya tempur armada kapal perang TNI AL. Dari total 41 KRI yang telah diperbaharui, proses refurbishment mencakup repowering, peningkatan sistem persenjataan hingga optimalisasi kemampuan komunikasi, navigasi, dan radar.
“Keberhasilan refurbishment 41 KRI adalah bukti nyata bahwa kemampuan industri pertahanan dalam negeri mampu bersaing secara global. Ini bukan hanya kebanggaan PT PAL tapi juga kebanggan seluruh bangsa,” tegas Kaharuddin. “Ini sekaligus menunjukkan bagaimana kekuatan alutsista mantra laut kita, sudah demikian kuatnya dan PT PAL menjadi lead integrator untuk menjaga itu semua,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Kaharuddin juga memastikan PT PAL akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas industri demi mendukung modernisasi Alutsista nasional, termasuk pembangunan kapal selam dan kapal perang baru lainnya.->>>>
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.