Pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatera, khususnya pada ruas Padang – Pekanbaru, terus dilanjutkan oleh PT Hutama Karya (Persero).
SEVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan menjelaskan saat ini perseroan membangun jalan tol ini secara paralel, dari arah Padang, dan Pekanbaru.
“Saat ini konstruksi tol Padang–Pekanbaru terus berlanjut, misalnya ruas Padang–Sicincin sepanjang 36 kilometer saat ini progres konstruksi mencapai 20 persen, lalu di ruas Pekanbaru–Bangkinang dengan panjang 40 kilometer saat ini progres konstruksi mencapai 30 persen,” ujarnya .
Proyek jalan tol Padang—Pekanbaru terdiri dari enam seksi, yaitu Seksi 1 Padang—Sicincin, Seksi 2 Sicincin—Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi—Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh—Pangkalan, Seksi V Pangkalan—Bangkinang, dan Seksi 6 Bangkinang—Pekanbaru. Secara keseluruhan jalan tol Pekanbaru—Padang akan ditargetkan beroperasi pada 2025.
Pembangunan jalan tol Pekanbaru—Padang senilai Rp78 triliun ini dilaksanakan oleh PT Hutama Karya (Persero) melalui perjanjian pengusahaan jalan tol yang ditandatangani pada 11 Oktober 2017.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian khususnya pertanian, industri dan pariwisata.
“Kehadiran jalan tol ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi kepadatan lalu lintas terutama arus komoditas,” ujarnya.
Menurutnya, cepat lambatnya pembangunan jalan tol ini semua tergantung pada tahapan pembebasan lahan berupa ganti untung pembebasan lahan.
Adapun pada tahun ini, Hutama Karya menargetkan ada tiga ruas tol yang akan diselesaikan yaitu tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 kilometer, tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 kilometer, dan tol Medan – Binjai seksi 1 ruas Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 kilometer.
Sumber Bisnis, edit koranbumn