PT Hutama Karya (Persero) menyatakan minatnya untuk mengikuti lelang proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) bidang jalan tol pada kuartal IV/2021.
Adapun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan melelang enam proyek KPBU jalan tol senilai Rp94,72 triliun di kuartal terakhir tahun ini.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan beberapa faktor dalam memilih proyek, seperti aspek komersial, teknis, dan sumber daya, serta masa konstruksi dari proyek yang akan dipilih.
“Pada prinsipnya, Hutama Karya berminat mengikuti proses lelang tersebut. Namun, karena menggunakan sistem KPBU, Hutama Karya perlu mempertimbangkan beberapa aspek,” katanya
Seperti diketahui, proyek dengan estimasi investasi tertinggi dalam lelang proyek infrastruktur itu adalah Tol Cikunir–Karawaci senilai Rp26,15 triliun. Sementara itu, proyek dengan investasi tertinggi selanjutnya adalah Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg sekitar Rp 18,76 triliun.
Kemudian, proyek KPBU dengan investasi terendah yang akan dilelang pada kuartal IV/2021 adalah Tol Bogor–Serpong via Parung di level Rp8,94 triliun. Seperti diketahui, tol tersebut merupakan bagian dari jaringan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III.
Sementara itu, tiga proyek KPBU jalan dan jembatan lainnya, adalah Tol Semanan–Balaraja (Rp15,52 triliun), Tol Malang–Kepanjen (Rp9,95 triliun), dan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat (Rp15,37 triliun).
Sepanjang tahun ini Kementerian PUPR melelang 24 proyek infrastruktur jalan tol dan jembatan berskema KPBU. Berdasarkan data Kementerian PUPR, 24 proyek berskema KPBU tersebut dapat menyerap investasi hingga Rp286,3 triliun
Proyek jalan dan jembatan mendominasi hingga 11 proyek yang dapat menambah jalan nasional sepanjang 447,06 kilometer. Seluruh proyek tersebut dapat menyerap dana hingga Rp167,4 triliun.
Di sisi lain, Tjahjo mengatakan bahwa pihaknya akan fokus memenangkan lelang proyek KPBU dalam mengejar target nilai kontrak baru tahun depan. Selain itu, jenis proyek yang akan dikejar merupakan infrastruktur di luar jalan dan jembatan.
“Hutama Karya [akan] membidik beberapa proyek strategis sesuai portofolio perusahaan, seperti pembangunan bandara, bendungan, PLTU [pembangkit listrik tenaga uap], gedung, dan beberapa proyek KPBU lainnya,” ucapnya.
Selain itu, ujar Tjahjo, konstruksi Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) masih akan menjadi salah satu fokus utama perseroan tahun depan.
Hutama Karya akan menerapkan strategi tersebut mengingat Kementerian PUPR tidak memprogramkan konstruksi jalan tol baru pada tahun depan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn