PT Hutama Karya (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Sigli–Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri – Blang Bintang) sepanjang 13,5 km.
“Konstruksi telah rampung dan sudah terbit Surat Keputusan Menteri PUPR tentang Penetapan dan Pengoperasian tol ini. Artinya tol sudah melalui tahapan-tahapan untuk pengoperasian dan akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat,” ujar Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Senin (23/8).
Tol Sigli-Banda Aceh merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN). Jalan tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 (Indrapuri – Blang Bintang) merupakan jalan bebas hambatan pertama yang hadir bagi masyarakat Aceh. Tol ini memiliki 2 interchange atau simpang susun (SS) yakni Simpang Susun Indrapuri dan Simpang Susun Blang Bintang.
Selain itu, tol ini dilengkapi satu pasang tempat istirahat dan pelayanan (TIP) tipe A yang berada di KM 54. Progresnya saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
Jika terhubung, tol Sigli-Banda Aceh mulai dari seksi 1 hingga seksi 6 dapat menampung volume kendaraan sebanyak kurang lebih 3.000 kendaraan setiap harinya. Selain itu, total akses penghubung tol ini terdiri dari enam Simpang Susun (SS), tujuh Gerbang Tol (GT), serta dua pasang TIP.
“Dengan rampungnya seksi 4 ini, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dari Banda Aceh ke Sigli, pun sebaliknya dari Sigli-Indrapuri ke Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar,” kata Budi.
Dalam pembangunannya, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, selaku kontraktor. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari enam seksi yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seulimum (24,3 km), seksi 2 Seulimum–Jantho (7,6 km), seksi 3 Jantho–Indrapuri (16 km), seksi 4 Indrapuri–Blang Bintang (13,5 km), seksi 5 Blang Bintang–Kuta Baro (7,7 km) dan seksi 6 Kuto Baro–Baitussalam (5 km).
Menurut pengamat transportasi dari Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Banda Aceh, Sofyan M. Saleh keberadaan Tol Sigli – Banda Aceh dinilai mampu meningkatkan aksesibilitas moda transportasi darat di Provinsi Aceh. “Ruas Sigli–Banda Aceh memang sesuatu yang sangat diharapkan oleh masyarakat, karena bisa mempermudah mobilitas masyarakat yang selama ini harus melalui gunung dan sawah di mana secara geometriknya agak berbelok-belok dengan kecepatan rata-rata hanya 60 km/jam,” ujar Sofyan.
Tak hanya itu, jika terhubung secara keseluruhan, proyek tersebut akan mempercepat waktu tempuh dan mempermudah akses menuju tempat-tempat strategis di Aceh. Ia menilai hadirnya tol ini mampu mempersingkat waktu hampir separuh dari waktu tempuh sekarang sehingga masyarakat dapat menghemat ‘out of pocket money’.
Sofyan menyebutkan pembangunan suatu daerah sangat bergantung pada baiknya tata kelola moda transportasi darat. Hal tersebut lantaran pergerakan orang dan barang antar wilayah umumnya menggunakan transportasi darat. Ia menyebutkan di Aceh 95% transportasi oleh moda darat atau jalan sedangkan secara nasional 87%.
Sumber Kontan, edit koranbumn