Untuk mengatasi Virus Disease (Covid-19) yang tengah merebak di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah memberikan instruksi agar masyarakat menghindari segala aktivitas yang melibatkan pertemuan atau perkumpulan dalam skala besar. Menindaklanjuti hal tersebut, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah mengikuti instruksi presiden tersebut di seluruh lingkungan kerja dan wilayah operasionalnya baik di kantor pusat maupun di proyek-proyek yang sedang digarap.
Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan bahwa Hutama Karya yang saat ini tengah ditugasi untuk menggarap pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), turut menerapkan Work from Home (WFH) dan beberapa protokol yang wajib dipatuhi olehseluruh karyawan pada proyek pembangunan JTTS mulai Rabu, (18/3).
“Sesuai dengan arahan Bapak Jokowi, kita lakukan tanggap darurat terkait penyebaran Covid-19. Manajemen telahmenerapkan contingency plan yang diberlakukan bagi seluruh karyawan Hutama Karya, baik di Kantor Pusat maupun di seluruh proyek pembangunan JTTS dan proyek lainnya.” ujar Fauzan. Lebih lanjut Fauzan menjelaskan bahwacontingency plan berisikan sejumlah peraturan yang harus ditaati oleh karyawan Hutama Karya sesuai dengan Kebijakan Direksi tentang pelaksanaan kerja/dinas kantor, antara lain telah diberlakukan sistem work from home (WFH) bagi karyawan yang menggunakan transportasi publik atau berusia lebih dari 50 (lima puluh) tahun, dalam kondisi hamil atau menyusui serta status pemulihan kesehatan khusus yang rentan terhadap penurunan imunitas.
Penerapan aturan ini juga berlaku di seluruh wilayah operasional Hutama Karya termasuk proyek pembangunan JTTS. Manajemen Hutama Karya menegaskan bahwa kebijakan ini dipastikan tidak menghambat proses pembangunan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). “Manajemen telah menginstruksikan kepada Project Manager untuk melakukan pembagian kerja di Proyek / Ruas / Cabang tol dengan pembagian shift, membatasi waktu kerja serta menghindari pekerjaan lembur,” terang Fauzan. Ia juga menambahkan bahwa aksi cepat tanggap pun akan dilakukan oleh masing-masing proyek jika terdapat pekerja yang terinfeksi.
“Jika terdeteksi ada pekerja yang menunjukkan gelaja terinfeksi Covid-19, maka tim tanggap di proyek tersebut diwajibkan untuk melakukan penanganan lebih lanjut seperti mengisolasi dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang terdekat dengan proyek tersebut serta berkoordinasi dengan tim krisis divisi yang dimonitor langsung oleh manajemen Hutama Karya di kantor pusat,” imbuh Fauzan. Tak hanya itu, Hutama Karya juga telah menyusun berbagai skenario terkait respon jika terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi proyek dengan memastikan adanya alternatif subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat menjalankan bisnisnya akibat Covid-19.
PROSES REKRUTMEN MANAGEMENT TRAINEE TETAP BERJALAN
Lebih lanjut, Fauzan juga menerangkan bahwa proses rekrutmen calon karyawan Management Trainee yang saat ini sedang berjalan di Hutama Karya juga tidak akan terganggu dengan kebijakan ini. “Untuk pengumuman seleksi administrasi akan keluar dalam minggu ini, setelah itu akan ada ujian pertama secara online, itu masih on schedule ya,” imbuh Fauzan. Untuk proses lanjutan setelah tahap online test, perusahaan masih melihat situasi, kondisi, dan kebijakan pemerintah juga apakah perlu di postpone atau tidak. “Namun target kami proses rekrutmen ini tetap bisa selesai di pertengaha tahun ini,” imbuhnya.
Di tahun 2020 ini, Hutama Karya terus melanjutkan pembangunan JTTS. Beberapa ruas yang menjadi prioritas untuk penyelesaian di tahun ini adalah ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131km yang konstruksinya sudah mencapai rata-rata 97% serta ruas tol Sigli-Banda Aceh seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 13,5km yang progress pembangunannya telah mencapai rata-rata 99%.
Sumber Hutama Karya, edit koranbumn