Libur panjang akhir Oktober 2020, penumpang pesawat PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berpotensi meningkat hingga 30%-an.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan di masa libur panjang di akhir Oktober ini, perusahaan mencatat kenaikan jumlah penumpang.
“Kami berharap jumlah penumpang bisa naik hingga 30%-an tapi data belum masuk dan perusahaan akan memastikan sampai Senin (2/11) siang,” jelasnya.
Meski ada harapan kenaikan hingga dua digit, Irfan mengakui pemasukan yang didapat selama liburan panjang belum bisa menutupi kerugian yang sebelumnya sudah ada akibat pembatasan sosial berskala besar.
“Tentu kami berharap kerugian per-bulan bisa menurun drastis,” kata Irfan optimistis.
Melansir laporan keuangan (GIAA) pada semester I 2020 kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 712,72 juta atau setara dengan Rp 10,19 triliun.
Nah untuk menekan angka penyebaran di dalam pesawat, Irfan menjelaskan GIAA semakin memperketat protokol kesehatan karena keramaian yang meningkat. Adapun penumpang di dalam pesawat tentu saja memakai masker dan diberi jarak fisik.
“Selama pandemi maksimal kapasitas pesawat dibuat menjadi 70%,” kata Irfan.
Dengan meningkatnya penumpang GIAA di masa liburan ini, Irfan berharap kepercayaan publik bisa makin meningkat dan proses pemulihan pasca-pandemi ke depannya bisa semakin cepat.
Sumber Kontan, edit koranbumn