Pemerintah akan mengganti sistem pembayaran jalan tol dari uang elektronik (e-toll) menjadi sistem tanpa sentuh Multi Lane Free Flow (MLFF). Implementasi sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh ini akan dilakukan secara bertahap pada akhir 2022.
Kemudian pada tahun depan, sistem pembayaran MLFF di tol mulai diterapkan secara penuh. Transisi menuju MLFF diyakini akan berdampak signifikan terhadap bisnis uang elektronik perbankan.
Mengantisipasi hal itu, sejumlah bank telah siapkan strategi. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya, akan terus mengembangkan bisnis e-money Mandiri di berbagai ekosistem untuk mendukung gerakan non tunai seperti penambahan titik pembayaran di moda transportasi umum.
“Kemudian penambahan outlet parkir berbasis e-money di berbagai wilayah di Indonesia, perluasan channel pembayaran menggunakan e-money di kawasan-kawasan wisata di Indonesia,” kata SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi, Jumat, (20/5).
Selain itu, Bank Mandiri juga terus membangun kesadaran dan pengguna e-money di masyarakat, dapat digunakan untuk bertransaksi di berbagai merchant retail seperti supermarket, convenience store, dan juga restoran.
Pihaknya akan selalu mendukung inisiatif pemerintah dan selalu berkoordinasi dengan regulator dan pihak terkait. Ia juga optimistis transaksi e-Money akan tinggi karena dibutuhkan berbagai sektor seperti transportasi umum, parkir, kawasan wisata dan lainnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengakui wacana perubahan sistem pembayaran jalan tol akan berdampak cukup signifikan terhadap kinerja bisnis uang elektronik perusahaan, BRIZZI. Pasalnya, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, jenis transaksi untuk pembayaran tol dan transportasi mendominasi total transaksi BRIZZI.
“(Peralihan menuju MLFF) tentu akan mempengaruhi kinerja BRIZZI, mengingat saat ini penggunaan di tol dan transportasi mendominasi pemakaian BRIZZI,” ujarnya.
Tingginya porsi transaksi pembayaran tol dan moda transportasi turut mendongkrak kinerja bisnis BRIZZI. Pada kuartal I-2022 perusahaan mencatatkan total transaksi uang elektronik tersebut mencapai Rp 1 triliun
Sumber Kontan, edit koranbumn














