Kapabilitas industri pertahanan kini menjadi daya tawar strategis sekaligus elemen penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional. Sejalan dengan hal tersebut, PT PAL Indonesia terus memperkuat penguasaan teknologi pertahanan maritim guna memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat Indonesia, melalui pencapaian milestone Shipnaming dan Launching Kapal Frigate Merah Putih ke-1.
Prosesi Shipnaming dipimpin oleh Ibu Yayuk Donny Ermawan Taufanto selaku Ibu Kandung Kapal, melalui simbolisasi pemotongan tali kendi sebagai penanda peresmian nama Balaputradewa sebagai nama kapal. Acara dilanjutkan dengan prosesi Launching Kapal Frigate Merah Putih (FMP#1) yang diawali dengan pembacaan pernyataan peluncuran kapal oleh Wakil Menteri Pertahanan RI di fasilitas PT PAL Indonesia, Surabaya.
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pertahanan RI menyampaikan amanat dari Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin yang berhalangan hadir, bahwa keberhasilan pembangunan frigate ini bukan sekadar capaian teknis, melainkan refleksi keyakinan negara terhadap kemampuan industri pertahanan nasional “kapal ini mencerminkan kemajuan teknologi nasional sekaligus menegaskan bahwa Indonesia mampu membangun kekuatan pertahanannya secara mandiri. Melalui proses perancangan dan konstruksi yang melibatkan para insinyur serta teknisi terbaik dalam negeri, kapal ini menjadi bukti nyata kapasitas industri pertahanan Indonesia dalam menghasilkan alutsista modern, mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri, dan memperkokoh postur TNI Angkatan Laut sebagai garda terdepan pertahanan maritim” tegasnya.
Secara simbolis launching dilakukan dengan penarikan tuas kemudi sebagai penanda kapal keluar dari dock, yang dilaksanakan oleh Wakil Menteri Pertahanan RI, didampingi Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod serta Asrenum Panglima TNI dan Irjenal. Pada saat bersamaan, Frigate Merah Putih secara resmi keluar dari graving dock Orca, menandai dimulainya fase lanjutan pembangunan kapal perang tersebut.
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menegaskan bahwa capaian ini merupakan bukti nyata kualitas dan daya saing engineer Indonesia. “Kepercayaan pemerintah menjadi energi utama kami untuk terus melangkah maju. Hari ini, Indonesia tidak hanya membangun kapal perang, tetapi juga membangun masa depan kemandirian teknologi pertahanan maritim yang memberikan dampak berganda bagi perekonomian nasional,” ujarnya.
Disela-sela proses keluarnya Kapal Frigate Merah-Putih dari graving dock Orca, turut dilakukan demonstrasi uji penembakan senjata laser oleh Wamenhan RI bersama Direktur Utama PT PAL Indonesia sebagai karya inovasi dari PT PAL Indonesia. Produk ini dirancang untuk memfokuskan radiasi laser secara presisi pada sasaran di rentang operasional menengah hingga jauh, dengan mengedepankan efektivitas, keselamatan, dan fleksibilitas penggunaan
Lebih lanjut, Kaharuddin menambahkan bahwa kemajuan industri pertahanan maritim nasional turut mengangkat posisi Indonesia dalam diplomasi pertahanan dan ekonomi global. “Di era ketika keamanan pertahanan dan kekuatan ekonomi saling berkaitan, kemandirian industri pertahanan menjadi instrumen strategis untuk memperluas pengaruh dan menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” tutupnya.
Dengan penguasaan teknologi, sumber daya manusia unggul, serta standar konstruksi berkelas internasional, PT PAL Indonesia hadir sebagai penopang kekuatan pertahanan laut yang kredibel dan berkelanjutan. Kapabilitas ini bermuara pada satu tujuan utama yakni memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat Indonesia, menjaga jalur laut strategis tetap terlindungi, serta menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan maritim yang mampu berdiri sejajar dalam percaturan geopolitik global.
Tentang PT PAL Indonesia: PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Kami memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi.














