• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Sabtu, 21 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Indonesia Re Bukukan Laba Standalone sebesar Rp143 miliar pada Tahun 2024

by redaksi
27 April 2025
in Berita, Kinerja & Investasi
0
Indonesia Re Sumbangkan 500 Unit APD dan Empat Unit BDC
0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) mengungkap cara untuk menggenjot laba pada tahun ini.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menekankan bahwa pencapaian laba bukan berasal dari fokus terhadap pertumbuhan premi semata, melainkan dari pengelolaan menyeluruh terhadap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

“Jadi, memang kita harus lihat dulu faktor-faktor yang menyebabkan kita mendapatkan laba itu apa. Itu yang ilmu dasar ya, pemasukan, pengeluaran, dan sebagainya,” kata Benny dalam acara Media Gathering di Kantor Indonesia Re, Jakarta Pusat pada Jumat (25/4/2025).

Dia menjelaskan bahwa sumber pemasukan utama Indonesia Re terbagi dalam dua, yakni pendapatan underwriting dan hasil investasi.

Di sisi underwriting, Benny menekankan pentingnya kemampuan dalam menyeleksi risiko dan mengoptimalkan proses bisnis. Sementara itu, hasil investasi turut menyumbang secara signifikan terhadap profitabilitas.

“Selain itu, tentu juga kita harus melihat faktor-faktor apa yang bisa mempengaruhi itu. Misalnya tentu yang intangible, bagaimana kita menjaga kepercayaan dari market dari stakeholder, untuk mereka tetap bisa place-in ke kita, mereka minta bantuan kita. Itu juga termasuk,” katanya.

Dia juga menyoroti pentingnya investasi dalam aspek non-finansial seperti branding, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan layanan tambahan. Salah satu contohnya adalah Indonesia Research Institute yang secara aktif memberikan sesi pembelajaran dan riset tanpa dipungut biaya kepada para pelaku industri.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar seluruh pemain di industri memiliki perspektif dan pemahaman yang sejalan, bukan hanya menguntungkan Indonesia Re semata.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Benny menegaskan pentingnya pengelolaan biaya teknik maupun nonteknik secara hati-hati.

“Termasuk biaya yang sifatnya adalah monoteknik, bagaimana kita bisa mengelola itu, biaya-biaya pengeluaran-pengeluaran kita, karyawan kita, kemudian kegiatan kita, segala macam, itu tentu kita pastikan itu adalah yang disisi related activity,” ungkapnya.

Senada dengan Benny, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menegaskan bahwa penguatan fundamental teknis menjadi fokus utama untuk mendorong profitabilitas. Mulai dari underwriting hingga pricing, semua proses diperkuat melalui digitalisasi dan pemanfaatan data.

“Kita udah di sisi technical, kita tentu memperkuat fundamental technicality kita dari sisi underwriting, pricing. Jadi, kita memperkuat investasi kita disini juga besar, termasuk juga bisnis prosesnya,” kata Delil.

Dia menyebut bahwa digitalisasi dilakukan melalui platform ReUConnect untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis. Namun, tantangan masih tersisa, terutama dalam pemanfaatan data secara maksimal oleh pelaku industri.

“Jadi, market kita ini masih belum terlalu bagus dalam mengutilisasi data untuk keperluan underwriting dan decision making. Tapi, apa namanya, upayanya sudah dimulai, kita juga termasuk yang menjadi salah satu pionir sebesar semampu kita,” ujarnya.

Delil juga menyebutkan dukungan regulator dalam penguatan transparansi data. “Bahkan OJK pun mendukung inisiatif kita untuk menerapkan full reporting di resonansi umum. Maka semua pemain di dalam industri ini punya data detail tentang objek-objek yang diasuransikannya, sehingga dia bisa melakukan analitik di situ,” katanya.

Sepanjang 2024, Indonesia Re mencatatkan kinerja keuangan positif. Secara standalone, perusahaan membukukan laba sebesar Rp143 miliar, naik tajam dari Rp28 miliar pada tahun sebelumnya atau melonjak sekitar 511%. Secara konsolidasi, laba Indonesia Re Group tercatat sebesar Rp72,7 miliar, tumbuh lebih dari 28% dari Rp56 miliar pada 2023.

Kinerja investasi juga menunjukkan hasil positif. Nilai total investasi mencapai Rp6,93 triliun, meningkat 8,5% dari akhir 2023 yang sebesar Rp6,38 triliun. Portofolio investasi mencakup deposito berjangka, surat utang negara, obligasi, dan reksadana yang tetap memberikan imbal hasil kompetitif di tengah volatilitas pasar.

Dari sisi underwriting, total premi konsolidasi Indonesia Re mencapai Rp6,57 triliun atau naik 1,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Premi netto juga meningkat 3,52 persen menjadi Rp3,51 triliun. Di sisi lain, jumlah beban klaim neto tercatat Rp2,49 triliun, naik 15,1% seiring peningkatan frekuensi dan severity klaim di industri asuransi.

Meski klaim meningkat, perusahaan tetap menjaga kesehatan keuangan. Rasio Tingkat Solvabilitas (RBC) tercatat di angka 132,83%, sedikit membaik dari tahun sebelumnya yakni 132,65%. Selain itu  masih di atas batas minimum OJK sebesar 120%.

Sumber bisnis, edit koranbumn

RelatedPosts

Durasi dan Frekuensi Gangguan Listrik Menurun, PLN Catat Kinerja Operasional Positif sepanjang 2024

KAI Hadirkan Sentuhan Tematik dan Diskon 30% di Libur Sekolah, Hadirkan Balon Raksasa hingga Photobooth di Stasiun

Danantara Bersama INA Tanam Investasi Capai Rp13 triliun di Pabrik Petrokimia Chandra Asri

PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) mengungkap cara untuk menggenjot laba pada tahun ini.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menekankan bahwa pencapaian laba bukan berasal dari fokus terhadap pertumbuhan premi semata, melainkan dari pengelolaan menyeluruh terhadap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

“Jadi, memang kita harus lihat dulu faktor-faktor yang menyebabkan kita mendapatkan laba itu apa. Itu yang ilmu dasar ya, pemasukan, pengeluaran, dan sebagainya,” kata Benny dalam acara Media Gathering di Kantor Indonesia Re, Jakarta Pusat pada Jumat (25/4/2025).

Dia menjelaskan bahwa sumber pemasukan utama Indonesia Re terbagi dalam dua, yakni pendapatan underwriting dan hasil investasi.

Di sisi underwriting, Benny menekankan pentingnya kemampuan dalam menyeleksi risiko dan mengoptimalkan proses bisnis. Sementara itu, hasil investasi turut menyumbang secara signifikan terhadap profitabilitas.

“Selain itu, tentu juga kita harus melihat faktor-faktor apa yang bisa mempengaruhi itu. Misalnya tentu yang intangible, bagaimana kita menjaga kepercayaan dari market dari stakeholder, untuk mereka tetap bisa place-in ke kita, mereka minta bantuan kita. Itu juga termasuk,” katanya.

Dia juga menyoroti pentingnya investasi dalam aspek non-finansial seperti branding, program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), dan layanan tambahan. Salah satu contohnya adalah Indonesia Research Institute yang secara aktif memberikan sesi pembelajaran dan riset tanpa dipungut biaya kepada para pelaku industri.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar seluruh pemain di industri memiliki perspektif dan pemahaman yang sejalan, bukan hanya menguntungkan Indonesia Re semata.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Benny menegaskan pentingnya pengelolaan biaya teknik maupun nonteknik secara hati-hati.

“Termasuk biaya yang sifatnya adalah monoteknik, bagaimana kita bisa mengelola itu, biaya-biaya pengeluaran-pengeluaran kita, karyawan kita, kemudian kegiatan kita, segala macam, itu tentu kita pastikan itu adalah yang disisi related activity,” ungkapnya.

Senada dengan Benny, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re Delil Khairat menegaskan bahwa penguatan fundamental teknis menjadi fokus utama untuk mendorong profitabilitas. Mulai dari underwriting hingga pricing, semua proses diperkuat melalui digitalisasi dan pemanfaatan data.

“Kita udah di sisi technical, kita tentu memperkuat fundamental technicality kita dari sisi underwriting, pricing. Jadi, kita memperkuat investasi kita disini juga besar, termasuk juga bisnis prosesnya,” kata Delil.

Dia menyebut bahwa digitalisasi dilakukan melalui platform ReUConnect untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis. Namun, tantangan masih tersisa, terutama dalam pemanfaatan data secara maksimal oleh pelaku industri.

“Jadi, market kita ini masih belum terlalu bagus dalam mengutilisasi data untuk keperluan underwriting dan decision making. Tapi, apa namanya, upayanya sudah dimulai, kita juga termasuk yang menjadi salah satu pionir sebesar semampu kita,” ujarnya.

Delil juga menyebutkan dukungan regulator dalam penguatan transparansi data. “Bahkan OJK pun mendukung inisiatif kita untuk menerapkan full reporting di resonansi umum. Maka semua pemain di dalam industri ini punya data detail tentang objek-objek yang diasuransikannya, sehingga dia bisa melakukan analitik di situ,” katanya.

Sepanjang 2024, Indonesia Re mencatatkan kinerja keuangan positif. Secara standalone, perusahaan membukukan laba sebesar Rp143 miliar, naik tajam dari Rp28 miliar pada tahun sebelumnya atau melonjak sekitar 511%. Secara konsolidasi, laba Indonesia Re Group tercatat sebesar Rp72,7 miliar, tumbuh lebih dari 28% dari Rp56 miliar pada 2023.

Kinerja investasi juga menunjukkan hasil positif. Nilai total investasi mencapai Rp6,93 triliun, meningkat 8,5% dari akhir 2023 yang sebesar Rp6,38 triliun. Portofolio investasi mencakup deposito berjangka, surat utang negara, obligasi, dan reksadana yang tetap memberikan imbal hasil kompetitif di tengah volatilitas pasar.

Dari sisi underwriting, total premi konsolidasi Indonesia Re mencapai Rp6,57 triliun atau naik 1,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Premi netto juga meningkat 3,52 persen menjadi Rp3,51 triliun. Di sisi lain, jumlah beban klaim neto tercatat Rp2,49 triliun, naik 15,1% seiring peningkatan frekuensi dan severity klaim di industri asuransi.

Meski klaim meningkat, perusahaan tetap menjaga kesehatan keuangan. Rasio Tingkat Solvabilitas (RBC) tercatat di angka 132,83%, sedikit membaik dari tahun sebelumnya yakni 132,65%. Selain itu  masih di atas batas minimum OJK sebesar 120%.

Sumber bisnis, edit koranbumn

Previous Post

Berita Singkat BUMN : Pelindo Jasa Maritim, Waskita Karya, BKI, BGR, PLN, Jasa Tirta 1, Jasa Tirta 2, IPCM, PELNI, IDSurvey, PPI, Dahana

Next Post

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Perum BULOG Siap Dukung Koperasi Merah Putih

Related Posts

Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Durasi dan Frekuensi Gangguan Listrik Menurun, PLN Catat Kinerja Operasional Positif sepanjang 2024

21 Juni 2025
Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi
Berita

KAI Hadirkan Sentuhan Tematik dan Diskon 30% di Libur Sekolah, Hadirkan Balon Raksasa hingga Photobooth di Stasiun

21 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

Danantara Bersama INA Tanam Investasi Capai Rp13 triliun di Pabrik Petrokimia Chandra Asri

21 Juni 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

Peroleh Akses Pembiayaan BRI, UMKM Penyuplai Makan Bergizi Gratis Sukses Tingkatkan Kapasitas Dapur hingga Berdayakan Masyarakat Sekitar

21 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

Danantara akan Lakukan Konsolidasikan Bisnis BUMN Sektor Logistik dan Asuransi

21 Juni 2025
Pengumuman Perubahan Merek dan Logo PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Berita

BTN Populerkan KPR Subsidi dalam Forum Keuangan Berkelanjutan Dunia

21 Juni 2025
Next Post
BULOG Luncurkan Logo baru Perusahaan Saat Peringati HUT KE-57

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Perum BULOG Siap Dukung Koperasi Merah Putih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

50 Travel Haji dan Umrah Serta Wisata Halal Siap Hadir di BSI International Expo 2025

21 jam ago
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Telkom Innovillage Lahirkan Semerbak-IoT, Alat Monitoring Cerdas Berbasis Internet of Things (IoT) untuk Membantu Pemeliharaan Bibit Padi Kering

5 hari ago
ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”

ITDC Resmikan Groundbreaking Bale Seccha dan Seccha Club: Wujudkan Destinasi Retreat dan Sport Lifestyle Berkelas Dunia di The Mandalika

21 jam ago
Festival Kuliner Sambut Hari Jadi PTBA

Wujudkan Pertambangan Berkelanjutan, Bukit Asam Dukung Program Net Zero Emission 2060

5 hari ago
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Durasi dan Frekuensi Gangguan Listrik Menurun, PLN Catat Kinerja Operasional Positif sepanjang 2024

by redaksi
21 Juni 2025
0

PT PLN (Persero) mencatat capaian signifikan dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik sepanjang tahun 2024. Melalui transformasi digital dan pemeliharaan yang...

Read more
Perubahan Logo KAI untuk Lanjutkan Transformasi

KAI Hadirkan Sentuhan Tematik dan Diskon 30% di Libur Sekolah, Hadirkan Balon Raksasa hingga Photobooth di Stasiun

21 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

Danantara Bersama INA Tanam Investasi Capai Rp13 triliun di Pabrik Petrokimia Chandra Asri

21 Juni 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Peroleh Akses Pembiayaan BRI, UMKM Penyuplai Makan Bergizi Gratis Sukses Tingkatkan Kapasitas Dapur hingga Berdayakan Masyarakat Sekitar

21 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

Danantara akan Lakukan Konsolidasikan Bisnis BUMN Sektor Logistik dan Asuransi

21 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In