PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau IndonesiaRe telah mengajukan revisi rencana kerja kepada pemerintah seiring adanya gejolak kinerja akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama IndonesiaRe Kocu Andre Hutagalung menjelaskan bahwa hingga kuartal III/2020 perseroan membukukan kinerja premi yang normal. Namun, terdapat peningkatan klaim dan hambatan bisnis yang membuat laba perseroan terkoreksi.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2020, perseroan membukukan premi Rp4,86 triliun atau tumbuh 3,38 persen (year-on-year/yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp4,7 triliun. Sementara itu, pada kuartal III/2020 klaim yang dibayarkan senilai Rp2,97 triliun naik hingga 11,3 persen (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,67 triliun.
Hingga September 2020, perseroan membukukan laba bersih Rp52,06 miliar. Capaian itu anjlok 64,5 persen (yoy) dibandingkan dengan laba kuartal III/2019 senilai Rp146,9 miliar, sehingga terdapat revisi target oleh perseroan.
“Kami sudah mengajukan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan [RKAP] Revisi 2020 kepada Kementrian Badan Usaha Milik Negara [BUMN] dan sementara ini kami masih yakin dapat mencapai atau paling tidak mendekati target tersebut,” ujar Kocu .
Meskipun begitu, selama masa pandemi Covid-19, IndonesiaRe membukukan capaian positif dalam sejumlah kinerja bisnis. Dari sisi investasi misalnya, pada kuartal III/2020, nilai investasi sebesar Rp5,49 triliun naik 4,59 persen (yoy) dari kuartal III/2019 sebesar Rp5,24 triliun.
Per kuartal III/2020, hasil investasi senilai Rp242,9 miliar pun tumbuh 12,57 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp215,8 miliar. Kinerja itu mendorong catatan aset per kuartal III/2020 menjadi Rp10,26 triliun atau naik 8,92 persen (yoy) dari kuartal III/2019 senilai Rp9,42 triliun.
Menurut Kocu, pihaknya akan mendorong transformasi portofolio pada tahun depan, dengan proses awal pada tahun ini. Kinerja reasuransi memiliki rentang waktu dari industri asuransi, sehingga gambaran kerja asuransi hingga kuartal III/2020 ini harus diantisipasi oleh perusahaan-perusahaan reasuransi pada tahun depan.
“Untuk tahun depan kami akan menjalankan transformasi portofolio yang masif, fokus kepada profitabilitas. IndonesiaRe juga akan fokus pada program-program automation dan simulation,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) periode Januari–September 2020, industri reasuransi membukukan premi Rp15,26 triliun. Jumlah tersebut tumbuh Rp1,83 triliun atau 13,7 persen (yoy) dibandingkan dengan Januari–September 2019 senilai Rp13,42 triliun.
Meskipun begitu, laju pembayaran klaim mengalami kenaikan yang lebih pesat. Pada Januari–September 2020, reasuransi membayarkan klaim Rp6,93 triliun atau melonjak 54,5 persen (yoy) dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp4,48 triliun.
sumber Bisnis, edit koranbumn