Beberapa waktu terakhir, intensitas hujan tinggi yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia telah mengakibatkan pemukiman warga terendam banjir, termasuk di wilayah Kawasan Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah. Berdasarkan informasi masyarakat dan tinjauan lapangan, setiap tahun terjadi banjir di sungai balak dan sungai ngolang yang diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan penyempitan alur di hilir sungai balak dan sungai Ngolang.
Direktur Utama PT Indra Karya (Persero), Gok Ari Joso Simamora pada kegiatan kunjungan kerja yang dilakukannya Sabtu (19/03) lalu bersama dengan Direktur PT Indra Karya (Persero) Eko Budiono dan VP Corporate Secretary Okky Suryono, menyampaikan bahwa sebagai perusahaan BUMN yang memiliki komitmen untuk terus menunjukkan kinerja kerja yang positif, Indra Karya mendapatkan penugasan negara dalam menanggulangi permasalahan banjir di Kawasan Mandalika akibat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu. Penugasan ini diberikan berdasarkan surat keputusan dari Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Sumber Daya Air Nomor: PB 02 01/TPBJK SDA /133. Gok Ari menyampaikan, bahwa kegiatan kunjungan kerja ini bertujuan untuk meninjau kesiapan saluran drainase untuk pengendalian banjir di Kawasan Mandalika dan Sirkuit Mandalika melalui sistem pengelolaan drainase terintegrasi yang di kelola oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) NT 1 Kementerian PUPR.
“Sebagai perusahaan BUMN yang memiliki komitmen untuk terus menunjukkan kinerja kerja yang positif, Indra Karya mendapatkan penugasan negara dalam menanggulangi permasalahan banjir di Kawasan Mandalika akibat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu, berdasarkan surat keputusan dari Ketua Tim Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Sumber Daya Air Nomor: PB 02 01/TPBJK SDA /133. Sehingga kegiatan kunjungan kerja ini, bertujuan untuk meninjau kesiapan saluran drainase untuk pengendalian banjir di Kawasan Mandalika dan Sirkuit Mandalika melalui sistem pengelolaan drainase terintegrasi yang di kelola oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) NT 1 Kementerian PUPR. Adapun, upaya penanggulangan bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama,” jelas Gok Ari.
Selain itu, Gok Ari juga menyampaikan kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh Indra Karya untuk mengatasi banjir meliputi 8 lokasi antara lain Pekerjaan Drainase Triputri, Pekerjaan Parapet Lagoon Barat, Pekerjaan Pintu Air, Pekerjaan Rumah Pompa dan Kolam Tampung, Pekerjaan Jembatan, Pekerjaan Shotcrete Bukit HPL 95, Pekerjaan Cross Drain dan Peningkatan Kapasitas Tampungan S. Songgong, Peningkatan Kapasitas Tampungan, Revetment dan Groundsill S. Nandus, serta Peningkatan Kapasitas Tampungan S. Balak. Melalui proyek pekerjaan yang dilakukan ini dapat membantu mengatasi permasalahan banjir di Kawasan Mandalika, sehingga nantinya dapat menjadi kawasan wisata yang semakin maju.
“Semoga melalui 8 proyek lokasi pekerjaan yang dilakukan oleh Indra Karya ini dapat membantu mengatasi permasalahan banjir di Kawasan Mandalika sehingga Mandalika semakin berkembang sebagai kawasan wisata serta potensi pariwisata Nusa Tenggara Barat dapat semakin meningkat,” ucap Gok Ari.
Lebih lanjut, Gok Ari selaku Direktur Utama PT Indra Karya (Persero) menjelaskan bahwa keterlibatan Indra Karya dalam menanggulangi permasalahan banjir untuk kawasan hilir dapat dipastikan kesiapannya sudah 100% dan sistem pengendalian banjir telah dilakukan dengan baik, dilihat dari hasilnya dalam pelaksanaan perhelatan event internasional Moto Grand Prix Minggu (20/03) kemarin, meskipun terjadi hujan yang cukup deras sebelum perhelatan event Sirkuit Mandalika ini dimulai namun dikarenakan semua sistem pengelolaan drainase yang telah dilakukan berjalan dengan baik sehingga tidak menimbulkan banjir baik di Kawasan Mandalika maupun Sirkuit Mandalika. Hal ini menunjukkan bahwa Indra Karya berhasil dalam menanggulangi permasalahan banjir yang ada.
“Keterlibatan Indra Karya dalam menanggulangi permasalahan banjir yang berada di kawasan hilir dapat dipastikan kesiapannya sudah 100% dan sistem pengendaliannya juga berjalan dengan baik, dilihat dari hasilnya melalui pelaksanaan perhelatan event internasional Moto Grand Prix pada hari Minggu (20/3) kemarin, meskipun sempat terjadi hujan yang cukup deras namun dikarenakan semua sistem pengelolaan drainase yang telah dilakukan berjalan dengan baik sehingga tidak menimbulkan banjir baik di Kawasan Mandalika maupun Sirkuit Mandalika. Hal ini menunjukkan bahwa Indra Karya berhasil dalam menanggulangi permasalahan banjir yang ada,” tambah Gok Ari.
Sebagai informasi, Mandalika merupakan sebuah kawasan wisata yang memiliki luas 20.035 hektar yang berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sejak tahun 2017 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2014, Mandalika sudah diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata yang direncanakan dapat menjadi kawasan wisata. KEK Mandalika memiliki konsep pengembangan pariwisata berwawasan lingkungan dengan pembangunan obyek-obyek wisata dan daya tarik wisata yang selalu berorientasi kepada kelestarian nilai dan kualitas lingkungan hidup yang ada di masyarakat. Melalui sistem pengelolaan drainase yang merupakan sistem pembuangan air permukaan, baik secara gravitasi maupun dengan pompa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya genangan, menjaga dan menurunkan permukaan air sehingga dapat berfungsi mengumpulkan aliran air dari Sungai Ngolang dan Sungai Soker untuk selanjutnya dialirkan ke Sungai Lagon, dapat membantu dalam mengamankan atau mengurangi risiko banjir di area sirkuit dan KEK Mandalika. Sehingga acara perhelatan event sirkuit MotoGP Mandalika ini dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan resiko banjir.