Disampaikan sinopsis hari ini berjudul “Tembang Cinta Para Dewi” karya Naning Pranoto
Tembang Cinta Para Dewi menyingkapkan pertalian cinta asmara secara manis, puitis, dan indah. Cinta agung yang suci dan memerlukan pengorbanan. Persoalan cinta itu diuraikan secara halus dan terselubung, tetapi dapat ditangkap maknanya oleh hati yang mengerti. “Ke Mandaraka!” Itulah yang menjadi tujuan Kartowiyoga keluar dari negerinya, Tirtakandasan. Matahari telah tinggi, ketika ia memasuki jantung kerajaan ayah Dewi Erawati itu.
Arjuna tersenyum dikulum. Kemudian ia menyampaikan kabar kesejahteraan saudara-saudaranya, juga ibunya Dewi Kunti. Prabu Salya menanggapinya dengan penuh perhatian. “Dia tidak merampasmu dari tanganku. Aku memberikannya dengan sukarela sesuai dengan ajaran-ajaran weda. Apakah engkau sudah mengatakan hal ini kepadanya?” tanya Bisma. “Sudah. Bahkan telah kujelaskan berkali-kali, namun ia tetap tidak mau menerimaku. Padahal aku sangat mencintainya,” Dewi Amba berkata dengan terbata-bata. “Aku mau berbuat apa saja demi cintaku padanya.” Penulis berhasil megupas hakekat cinta dan kehidupan bagi pembaca remaja yang sedang berkembang. Balai Pustaka dengan bangga menyuguhkan karangan yang sangat bernilai dan bermanfaat ini.
Isi cerita dari kisah perwayangan selalu mengandung tuntunan dan nasehat yang baik bagi masyarakat.
Sobat Balai Pustaka yang berminat untuk memiliki buku tersebut, silahkan menghubungi ;
1. Bapak Juan >>> 08122351895
2. Bapak Supriadi >>> 081317424255
3. Tokopedia.com/tokobalaipustaka
4. Blanja.com/store/tokobalaipustaka
Sumber InBalaiPustaka