PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan intensifikasi usaha pemanduan dan penundaan kapal melalui kerja sama Terminal Khusus dengan Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan (KUPP) Kelas III Amurang dan KUPP Kelas III Labuan Uki di Sulawesi Utara.
Senior Vice President (SVP) of Vessel Service PT Pelindo IV, Syamsul Maarif mengatakan, di Terminal Khusus (Tersus) yang di Amurang, saat ini pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan PT Sulawesi Regas Satu (SRS) sebagai pengelola Tersus milik Humpuss Group, untuk penyiapan power plant atau pembangkit listrik di wilayah Amurang.
Penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara PT Pelindo IV Cabang Manado dengan PT Sulawesi Regas Satu telah dilakukan pada 20 Agustus 2020 di Manado. Pelayanan pemanduan dan penundaan perdana kapal LNG Carrier Hua Xiang 8 dilakukan pada 13 September 2020.
“Kerja sama yang lakukan di Amurang ini sudah berjalan sejak akhir September 2020 dan di Oktober ini sudah full pemanduan kapalnya,” kata Syamsul Maarif.
Selain melayani pemanduan dan penundaan kapal untuk PT SRS, Pelindo IV juga telah melayani pemanduan dan penundaan kapal untuk PT Cargill, PT Pertamina LPG dan PT PLN. “Kerja sama pemanduan untuk tiga perusahaan ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu dibawah Cabang Bitung dan pada 2015 dialihkan ke Cabang Manado sampai sekarang,” ujarnya.
Di Tersus Amurang menurut Syamsul Maarif, pihaknya melayani pemanduan dan penundaan kapal untuk Pertamina LPG sebanyak 4 call dalam sebulan, untuk Cargill 4 sampai 5 call sebulan, PLN 5 call sebulan dan SRS sebanyak 2 hingga 3 call dalam sebulan.
Sementara itu untuk kerja sama dengan KUPP Kelas III Labuan Uki, Syamsul Maarif menuturkan, pihaknya sudah melakukan pelayanan pemanduan kapal untuk PT Conch sejak 2018. “Di Labuan Uki, melakukan pemanduan kapal untuk Conch rerata 15 call per bulan. Tadinya di Tersus Labuan Uki hanya ada 1 unit tunda, sekarang sudah menjadi 2 unit tunda,” sebutnya.
Dengan panjang dermaga 450 meter, Tersus Labuan Uki dapat melayani sandar kapal berukuran 10.000 Gross Tonnage (GT), yaitu ukuran volume dari seluruh bagian kapal.
Sedangkan untuk dermaga Tersus Amurang, ukuran kapal yang sandar bisa mencapai 35.000 GT. Dengan panjang dermaga untuk LPG 50 meter ditambah Dolphin atau konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan dan menambatkan kapal di sebelah kiri dan kanan dermaga.
“Untuk Cargill menggunakan dermaga dengan panjang 100 meter dan juga dibantu dengan Dolphin di sisi kiri dan kanannya.” Selanjutnya untuk PLN juga menggunakan dermaga kurang lebih 100 meter dan untuk SRS menggunakan ship to ship (STS) transfer operation.”
Syamsul Maarif berpendapat dengan adanya kerja sama ini, dapat menjamin kelancaran operasional pelayanan yang ada di dua Tersus tersebut . Selain itu juga meminimalisir kecelakaan atau bahkan zero accident, serta bisa memangkas waktu tunggu kapal atau zero waiting time.