PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memastikan soft launching Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat akan dilakukan pada bulan ini.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan realisasi pembangunan proyek terminal tersebut saat ini sudah mencapai 70 persen.
“Sudah ada grup yang meminta kami beroperasi mulai Agustus. Jadi kami akan soft launching untuk bulan ini,” kata Arif, Jumat (24/7/2020).
Pihaknya berharap operasional Terminal Kijing akan bermanfaat bagi masyarakat dan mendukung perseroan dari sisi finansial. Adapun, penyelesaian konstruksi tidak terlampau terpengaruh oleh pandemi Covid-19.
Sebelumnya, hingga semester I/2020, pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah mencapai lebih dari 55 persen dan diproyeksikan selesai pada akhir 2020.
Hingga semester I tahun 2020, pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah menyerap dana investasi sebesar Rp2,37 triliun. Biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp5 triliun.
Pembangunan Tahap I selesai sesuai rencana, dan bisa mulai diujicobakan pada kuartal keempat tahun ini. Adapun, dana tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan tanah, pembangunan fisik terminal, dan biaya kegiatan pembangunan fasilitas pendukung lainnya.
Terminal Kijing merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Terminal Kijing diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan, dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.
Luas kawasan pelabuhan ini mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 Kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.
Sebagai pelabuhan hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10.000 TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn