Adanya pandemi virus corona membuat PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC mulai catatkan penurunan arus bongkar muat (troughput) peti kemas selama kuartal I/2020.
Direktur Utama IPC, Arif Suhartono mengatakan ada beberapa catatan kinerja perusahaan ke depan. Apalagi tahun ini IPC dihadapkan pada situasi yang penuh tantangan, di mana pandemi virus corona (Covid-19) sangat berpengaruh pada trafik peti kemas.
“Kondisi ini terjadi di hampir semua pelabuhan dunia. Namun, kami akan tetap berupaya agar kinerja perusahaan terjaga,” katanya, Kamis (30/4/2020).
Dia menerangkan pada periode Januari-Februari 2020, terjadi penurunan throughput peti kemas sebesar 5,13 persen. Penurunan itu merupakan dampak langsung dari pandemi Covid-19, yang penyebarannya dimulai di Wuhan, China, sejak Desember 2019.
Namun penurunan arus peti kemas padai dua bulan pertama 2020 bisa sedikit tertahan pada periode Maret.
“Kita berharap pandemi global Covid-19 segera berlalu, dan aktivitas produksi, ekspor maupun impor bisa bergerak naik,” ujar Arif.
IPC mengakui, sejak kuartal pertama 2020 sudah merespons pelambatan ekonomi global dengan melakukan pengaturan pelayanan yang efektif, dengan tetap mengutamakan kualitas pelayanan dan operasional.
Arif mencontohkan operasional pelayanan kepelabuhanan di Terminal terus berjalan dengan pengaturan deployment yang diperhitungkan sesuai dengan jadwal kedatangan kapal sehingga dapat tetap terlayani dengan baik di tengah pembatasan aktivitas masyarakat secara umum.
Sumber Bisnis, edit koranbumn