PT IPC Petikemas atau IPC TPK masih menunggu arahan dari subholding yang membawahi mereka saat ini, PT Pelindo Terminal Petikemas, untuk masuk ke bursa saham melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama IPC TPK Wahyu Hardiyanto mengatakan saat ini perusahaannya masih berfokus pada fase mendorong sinergi dan pertumbuhan. Untuk itu, IPC TPK masih akan menunggu penugasan sebelum melakukan proses IPO.
“IPO itu belum, karena menunggu penugasan dari pemegang saham saja. Nanti kita tunggu arahan dari holding atau subholding,” jelasnya selepas acara media gathering bersama awak media, Rabu (16/3/2022).
Adapun, IPC TPL memiliki dua entitas induk perusahaan yakni PT Pelindo Terminal Petikemas dan PT Pelabuhan Indonesia Investama. Mayoritas kepemilikan saham IPC TPK dimiliki oleh PT Pelindo Petikemas seebsar 99 persen, dan sisa 1 persen dimiliki oleh PT Pelindo Investama.
Di sisi lain, IPC TPK juga memiliki entitas asosiasi usaha PT New Priko Container Terminal One (NPCT1) dengan kepemilikan saham 51 persen, bekerja sama dengan SEA Terminal Management adn Service Pte. Ltd. (STMS) dengan kepemilikan saham 49 persen.
Saat ini, lanjut Wahyu, perusahaannya masih fokus untuk meningkatkan pelayanan dan standarisasi operasi. Dia ingin standarisasi operasi yang diterapkan di terminal petikemas mereka bisa juga diterapkan di terminal petikemas pada area operasional atau regional lain.
“Kita fokus pelayanan dulu seperti standarisasi pelayanan. Targetnya itu. Tahun ini belum [ada rencana],” tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis pada awal tahun lalu, PT Pelindo II (Persero) atau IPC menyiapkan dua anak usahanya untuk melakukan IPO. Rencana tersebut ada sebelum dilakukannya pengalihan saham dari Pelindo II ke Pelindo Terminal Petikemas. Pada saat itu, dua anak perusahaan yang dinilai siap yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC TPK.
Sumber Bisnis, edit koranbumn