Masih dalam semarak HUT ke-1 Pelindo, IPCC menyelenggarakan sosialisasi Pengendalian Gratifikasi, Anti Pungli dan Whistle Blowing System kepada seluruh insan IPCC. Acara yang diselenggarakan secara hybrid (daring dan tatap muka) tersebut turut menghadirkan narasumber Spesialis Kampanye Anti Korupsi dari KPK yaitu Yulianto Saptoprasetyo. Hadir dari IPCC, Direktur Keuangan dan SDM IPCC, Sumarno sebagai bentuk dari komitmen IPCC untuk mendukung dan menerapkan program perusahaan mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan awareness Insan IPCC akan korupsi, gratifikasi, pungutan liar (pungli) dan whistle blowing system (WBS) di lingkungan IPCC Terminal Kendaraan. Selain itu, kegiatan ini bermanfaat untuk menambah pemahaman Insan IPCC atas isu korupsi, gratifikasi, pungli dan WBS di lingkungan Perusahaan, sehingga insan IPCC semakin berintegritas dan juga dapat menjauhkan perusahaan dari praktek-praktek Korupsi.
“Penerapan GCG yang baik, anti penyuapan atau yang lebih detail terkait conflict of interest sangat penting bagi perseroan. Semoga yang disampaikan dapat menjadi learning point untuk manajemen IPCC sehingga penerapan kedepannya akan lebih baik lagi, juga dengan menolak seluruh gratifikasi yang diterima terkait dengan jabatan dapat memitigasi risiko-risiko yang mungkin timbul di kemudian hari.” ucap Sumarno.
“Inti dalam pencegahan anti korupsi ialah hindari segala hal yang dapat menyebabkan pegawai IPCC menjadi korban karena dengan menerima gratifikasi berarti kita menjadi korban konflik kepentingan disitu dan jika kita tidak melaporkan maka korban akan dinyatakan sebagai pelaku” ucap Yulianto Saptoprasetyo.
Lebih lanjut Yulianto Saptoprasetyo menyampaikan bahwa cara mencegah cegah seluruh korupsi adalah dengan melaporkan segala bentuk korupsi melalui Whistle Blowing System KPK atau melapor dengan sistem pelaporan internal yang ada dalam perusahaan. “Biasakan yang benar, jangan benarkan yang biasa karena malu apabila negatif Corona Virus tapi positif Korupsi” tutup Yulianto.