PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) tengah melakukan penyelesaian tahap akhir dari investasi pembangunan empat kapal tunda yang dimulai dari tahun 2018 dan didanai dari hasil IPO (Initial Public Offering) atau Penawaran Saham Perdana sekitar Rp 230 miliar. Armada baru tersebut sebagai salah satu upaya IPCM menjaga kinerja di tengah pandemi virus corona.
Sejauh ini, IPCM memiliki total 76 armada, dengan penambahan 4 armada baru maka IPCM akan mempunyai 80 unit armada pada semester I/2020.
Rizki Pribadi Hasan, Direktur Keuangan & SDM PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengungkapkan, penambahan kapal baru merupakan langkah ekspansi sebagai salah satu upaya perusahaan memperkecil dampak dari pandemi virus corona. Selain itu, diharapkan dengan armada baru tersebut IPCM bisa terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.
Sejak akhir triwulan pertama 2020, IPCM telah melakukan kajian, termasuk stress test sesuai dengan beberapa skenario pemulihan ekonomi. “Perseroan terus memantau perkembangan situasi serta melakukan penyesuaian penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kinerja secara umum,” ujar Rizki kepada kontan.co.id, Minggu (19/7).
Rizki juga mengatakan bahwa prioritas IPCM di tengah Covid 19 adalah berupaya terus menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan, sehingga dapat memberikan layanan yang baik dan sesuai kebutuhan dalam hal mendukung kelancaran sistem logistik nasional. IPCM terus melakukan berbagai penyesuaian guna menjaga kelangsungan dan kelancaran operasi, sambil terus berupaya menangkap peluang untuk memperluas pasar.
“Di sisi lain, IPCM juga melakukan berbagai upaya untuk beradaptasi dengan situasi new normal, termasuk menjaga likuiditas serta optimalisasi penggunaan teknologi informasi (TI) dalam melayani pelanggan serta mendukung proses kerja,” katanya.
Terkait dengan semester I 2020, secara umum, Rizki menyebut kinerja Perseroan masih berjalan dengan baik dimana pendapatan sampai dengan saat ini masih menunjukkan peningkatan. Tetapi IPCM masih belum menjelaskan secara detail. “IPCM akan mengumumkan kinerja Semester I di akhir bulan Juli 2020,” katanya.
Selain itu, IPCM masih akan melihat perkembangan situasi dan ekonomi ke depannya. IPCM secara bertahap juga akan terus menambah armada kapal di tahun 2021. “Sumber pendanaan atas rencana tersebut akan berasal dari sisa dana IPO sekitar Rp 165 miliar serta sumber dana lainnya,” jelas Rizki.
Berdasarkan data Perseroan, sepanjang Triwulan I/2020 IPCM berhasil catatkan pertumbuhan kinerja positif dengan membukukan pendapatan usaha sebelum pajak mencapai sebesar Rp 184 miliar, atau naik sebesar 20% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 154 miliar.
Dengan kenaikan pendapatan usaha ini, IPCM mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 45 miliar, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 36 miliar dan laba bersih meningkat 25% menjadi Rp 32 miliar dari sebelumnya Rp 26 miliar.
Perolehan pendapatan usaha sebesar Rp 184 miliar didukung kontribusi jasa penundaan kapal (towage) sebesar Rp 163 miliar atau 88%, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 14 miliar atau 8%, serta jasa pemanduan (pilotage) sebesar Rp 7 miliar atau 4%.