Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, pihaknya memiliki 3 fokus dalam untuk menjaga agar kinerja Bank Mandiri selanjutnya lebih baik di tengah pandemi covid-19. Di antaranya menjaga kredit tetap tumbuh.
Tercatat, per Juni 2020 kredit Bank Mandiri masih bisa tumbuh sebesar 4,07 persen YoY atau sebesar Rp 754,8 triliun, yang ditopang oleh pertumbuhan kredit wholesale mencapai 5,81 persen.
“Penyaluran kredit terkait program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 32 triliun, sesuai relaksasi yang diberikan oleh POJK 11 ini akan mengurangi kredit debitur dengan adanya restrukturisasi bisa membantu debitur,” kata Hery dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR terkait Penempatan Dana Pemerintah pada Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kamis (17/9).
Selanjutnya adalah efisiensi biaya. Dia mencatat Bank Mandiri telah berhasil menjaga cost menjadi efisien pada kuartal II-2020, lantaran penurunan biaya hingga 8,7 persen kuartal to kuartal (QoQ). Selain itu, pihaknya juga fokus dalam peningkatan produktivitas kerja dan penurunan biaya operasional.
Hery menyadari dengan adanya pandemi covid-19, pola perilaku masyarakat turut berubah. Aktivitas fisik jarang terjadi, termasuk aktivitas perbankan yang biasa dilakukan petugas bank dalam melayani nasabah beralih menjadi online.
“Oleh karena itu kami ingin sekali mengakselerasi digital secara online terus kita percepat termasuk pengajuan kredit, kemudian kami juga punya Supperapps dan kami terus dorong pengguna Mandiri online agar meningkat, sekarang ada sekitar 3,8 juta pengguna aktif Mandiri online,” ujarnya.
Di mana Bank Mandiri secara berkesinambungan mengembangkan solusi digital, seperti kemudahan membuka rekening secara digital, beragam fitur transaksi digital dengan mandiri Online, percepatan proses kredit melalui fitur Mandiri pintar, dan solusi Open Banking melalui API portal.
Sumber Merdeka, edit koranbumn