PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mengincar sejumlah pasar internasional baru untuk menjaga tingkat pendapatan dan laba perusahaan sepanjang tahun ini.
Direktur Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo mengatakan, pihaknya tetap mengutamakan penjualan domestik sebagai tulang punggung penerimaan untuk tahun 2020. Namun penjualan ke pasar mancanegara tetap diperlukan untuk menjaga kinerja tidak terjerembab saat pasar domestik lesu.
“Ekspor semen dan material dapat menjadi penggerak kinerja keuangan perusahaan dikala permintaan domestik tengah tertekan,” katanya dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Kamis (9/7/2020).
Saat ini, ekspor semen, terak dan material SMCB umumnya dikirim ke Bangladesh, China, dan Filipina. Selain wilayah tersebut, Lilik mengatakan SMCB juga tengah menjajaki kemungkinan untuk memasok semen dan material terkait ke wilayah lain.
“Kami sedang mencoba untuk masuk ke kawasan Amerika. Sekarang sedang dalam tahap penjajakan,” ujarnya.
Lilik optimistis, apabila rencana ekspor ini tercapai, nilai ekspor SMCB akan terjaga atau bahkan naik pada tahun ini.
Sepanjang kuartal I/2020, perseroan mencatatkan kenaikan volume penjualan semen dan terak sebesar 5,78 persen menjadi 2,84 juta ton.Kenaikan ini, ujar Lilik, disebabkan oleh adanya intercompany sales ke Semen Indonesia Group serta kenaikan harga jual rata-rata sebesar 5 persen.
Dari hasil operasional, SMCB membukukan pendapatan sebesar Rp2,46 triliun pada kuartal I/2020, meningkat 4,88 persen terhadap periode yang sama tahun lalu. Penjualan semen menjadi pendorong utama, dengan peningkatan sebesar 9,46 persen menjadi Rp2,24 triliun.
Sementara itu, pada segmen beton jadi dan agregat, penjualan tercatat terkoreksi masing-masing sebesar 26,54 persen dan 41,32 persen. Adapun, pendapatan dari segmen jasa konstruksi lainnya meningkat 64,11 persen menjadi Rp9,65 miliar. Perolehan tersebut membawa SMCB mencetak laba sebesar Rp68,42 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn