Jajaran Komisi VI DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020 – 2021 ke UMKM binaan anggota holding IFG di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (3/12) lalu.
Kunjungan kerja ini dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI, Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga, Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan, Direktur Utama Jasindo Didit Mehta Pariadi, dan Direktur Askrindo Vincentius Wilianto.
Kunjungan kerja ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang realisasi pelaksanaan kegiatan BUMN, terutama yang berkaitan dengan tugas serta lingkup komisi VI DPR RI yakni perindustrian, perdagangan, Koperasi atau UKM, BUMN dan investasi.
Pantro menyebut, Askrindo dan Jamkrindo menjalankan penugasan pemerintah untuk program Penjaminan KUR berdasarkan Inpres No. 6 tahun 2007 dan Penugasan Penjaminan PEN Kredit Modal Kerja (KMK) dari pemerintah berdasarkan KMK No. 305 tahun 2020. Seiring waktu penjaminan kredit tersebut naik.
“Sampai dengan posisi November 2020 telah menjamin KMK sebesar Rp 6,4 triliun dengan jumlah debitur yang dijamin sebesar 11.508 debitur dengan jumlah tenaga kerja 28.998 orang,” kata Patro dalam keterangan resmi, Rabu (23/12).
Sedangkan Jamkrindo menjamin KMK PEN senilai Rp 7,4 triliun untuk 466.186 debitur per 1 Desember 2020. Debitur-debitur yang dijamin oleh PT Jamkrindo merupakan nasabah perbankan, baik bank BUMN, swasta, maupun bank pembangunan daerah.
Guna mengantisipasi dampak Covid-19, program yang dijalanakan melalui sinergi dan kolaborasi yang dilakukan dengan BUMN lainnya sebagai agent of development dalam rangka partisipasi pembangunan daerah di Kalimantan Selatan.
Terkait peran BUMN sebagai agent of development, Jasindo diamanatkan untuk menjalani penugasan pemerintah terkait Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).
“Lalu melakukan literasi dan sosialisasi kepada para petani dan peternak untuk memiliki kesadaran berasuransi untuk melindungi lahan serta ternak mereka sehingga para petani dan peternak dapat menjalankan pekerjaan secara lebih optimal tanpa mengkhawatirkna kerugian ataupun risiko yang mungkin terjadi seperti gagal panen maupu kematian ternak,” terangnya.
Selama 2020 telah dilakukan 32 sosialisasi ke kabupaten yang tersebar di wilayah Kalimantan Selatan sehingga pemahaman para petani dan peternak akan manfaat AUTP dan AUTS dapat semakin dipahami secara baik. Kedepannya IFG berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam program-progran pemulihan perekonomian nasional.
Sumber Kontan, edit koranbumn