PT Penjaminan Jamkrindo Syariah atau JamSyar masih optimistis mampu mempertahankan kinerja positif hingga akhir 2020, walaupun terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
Direktur Utama Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo optimis tetap membukukan laba pada tahun 2020 dan diproyeksi tetap meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Gatot menjelaskan hal ini tercermin dari kinerja bisnis dan keuangan Jamsyar dari bulan Januari hingga Agustus 2020 yang notabene masih menunjukkan tren positif sejak berdiri pada 19 September 2014.
“Dalam perjalanannya hingga memasuki usia ke-6 saat ini, Jamsyar mampu mencatat kinerja yang memuaskan dengan pencapaian aset melebihi Rp1 triliun,” jelas Gatot dalam keteranganya kepada Bisnis, Jumat (11/9/2020).
Misalnya, pertumbuhan aset, ekuitas, laba, volume penjaminan, jumlah terjamin, dan jaringan kantor mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Rata-rata pertumbuhan aset dan ekuitas Jamsyar dari tahun 2015 hingga 2019 adalah sebesar 39,06 persen dan 23,66 persen per tahun. Sementara rata-rata pertumbuhan volume penjaminan adalah 64,76 persen per tahun.
Dari penjaminan tersebut, jumlah terjamin yang dijamin adalah sebanyak 1,38 juta terjamin. Selama periode tersebut, total laba yang dibukukan oleh Jamsyar adalah sebesar Rp 83,86 miliar dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar 57,27 persen.
Gatot pun memastikan pertumbuhan bisnis yang sangat cepat tersebut, tetap dilakukan oleh Jamsyar dengan mempertimbangkan aspek kehati-hatian.
“Hal ini ditunjukkan dengan kondisi kesehatan sejak tahun pendirian hingga tahun 2017, Jamsyar berada dalam kondisi sehat dan pada 2 tahun terakhir berkondisi sangat sehat,” tambahnya.
Sementara itu, meskipun dalam kondisi pandemi, kinerja JamSyar menunjukkan perusahaan masih tetap survive dan eksis. Per 31 Agustus 2020, total aset Jamsyar senilai Rp1,25 triliun, atau tumbuh 18,22 persen (year-on-year/yoy). Ekuitas perseroan di posisi yang sama adalah sebesar Rp658,43 miliar atau tumbuh sebesar 18,06 persen (yoy).
“Pertumbuhan aset dan ekuitas tersebut disebabkan oleh pertumbuhan bisnis dan penambahan modal seiring dengan meningkatnya kepercayaan pemegang saham,” ungkap Gatot.
Dari sisi bisnis, pada posisi yang sama, volume penjaminan Jamsyar adalah sebesar Rp20,86 triliun atau tumbuh sebesar 15,57 persen (yoy), sedangkan laba yang diperoleh selama bulan Januari hingga 31 Agustus 2020, adalah sebesar Rp20,87 miliar.
“Hal ini patut disyukuri, meskipun perekonomian Indonesia masih mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen year on year, pertumbuhan bisnis Jamsyar masih meningkat dengan nilai yang cukup besar,” tambahnya.
Melihat kinerja ini, Gatot optimistis kinerja positif perusahaan bakal berlanjut. Peningkatan jumlah terjamin yang dijamin oleh Jamsyar dari tahun ke tahun pun menunjukkan bahwa peran Jamsyar cukup besar dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional.
Di samping itu, dengan peningkatan jumlah terjamin akan membantu perkembangan usaha dari terjamin sehingga berpengaruh positif terhadap peningkatan lapangan kerja baru dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Pada masa pandemi, peran penjaminan dipandang sangat efektif dalam pemulihan ekonomi nasional. JamSyar dipercaya untuk ikut serta dalam Program Penjaminan Pembiayaan Modal Kerja Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN],” ungkap Gatot.
Kinerja yang telah dicapai JamSyar tersebut tidak terlepas dari peran serta seluruh stakeholder baik stakeholder eksternal maupun internal. Bekerja sama dengan 55 mitra kerja yang terdiri dari Bank Syariah, Unit Usaha Perbankan Syariah, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Koperasi Syariah, Perusahaan Pembiayaan Syariah, Asuransi Syariah, dan Lembaga Lainnya.
“Alhamdulillah, atas kepercayaan dan dukungan seluruh stakeholders serta loyalitas dan integritas yang tertanam dalam hati seluruh insan JamSyar, JamSyar mampu tetap eksis dan survive dalam menghadapi tantangan pada masa pandemi Covid-19,” tutup Gatot
Sumber Bisnis, edit koranbumn