PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan himpunan dana pihak ketiga (DPK) secara keseluruhan tumbuh 16,1% year on year (yoy) di Januari 2022.
Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Teddy Wishadi menyataka khusus DPK Konsumer simpanan tier sampai dengan Rp 2 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 8,5% yoy di bulan pertama 2022.
Lanjutnya, kenaikan jumlah rekening secara bisnis ritel dikontribusi oleh penggunaan tabungan sebagai sarana transaksi nasabah. Hal ini didorong oleh semakin mudah dan beragamnya channel pembukaan rekening tabungan. Juga luasnya jangkauan akuisisi melalui seluruh outlet BNI yang tersebar di seluruh Indonesia.
BNI juga telah melakukan pengembangan channel akuisisi massive digital melalui Pembukaan Rekening Digital Face Recognition Mobile Banking. Teknologi ini memungkinkan bagi nasabah membuka rekening dimana saja dan kapan saja cukup dengan selfie.
Ia menyatakan fasilitas Digi CS, Mobile SONIC, Digi Sales dan akuisisi rekening melalui channel kerjasama e-commerce juga turut meningkatkan akuisisi rekening.
“Dari sisi kolaborasi kami juga memanfaatkan akuisisi rekening payroll dari institusi, nasabah perusahaan, debitur korporasi BNI serta value chain-nya. Dari sisi investasi nasabah Konsumer di BNI sendiri, per Januari 2022 Investasi nasabah yang dikelola mengalami peningkatan cukup signifikan sebesar 22,4% secara Yoy,” tambahnya,
Ia melihat pemanfaatan rekening simpanan bagi nasabah perorangan terutama didorong oleh kebutuhan transaksi, termasuk di dalamnya transaksi investasi. BNI memproyeksi pertumbuhan DPK selaras dengan proyeksi industri di kisaran 6% hingga 7% sejalan dengan peningkatan pertumbuhan jumlah rekening.
Sedangkan jumlah rekening dengan saldo lebih dari Rp2 miliar meningkat sebanyak 19.000 rekening atau bertambah sebanyak 6,38% YoY.
“Ini kelihatannya ada pemain baru di level income rendah yang mulai memanfaatkan jasa perbankan, saya prediksi ini dari kalangan pelajar sekolah menengah yang mereka mulai masuk berinvestasi sehingga mereka membutuhkan rekening di perbankan,” pungkasnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn