PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tancap gas menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) di awal tahun. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan realisasi KUR pada bulan Januari 2022 sudah mencapai Rp 17,14 triliun.
Penyaluran kredit berbunga rendah ini BRI lakukan kepada lebih dari 516.000 nasabah UMKM. Sektor yang mendominasi yakni sektor perdagangan dan pertanian.
“Untuk tahun ini, BRI mendapatkan alokasi sebesar Rp 260 triliun atau mencapai 70% dari total KUR yang dialokasikan pemerintah,” ujarnya
Ia menyatakan sepanjang Januari 2021 hingga Desember 2021, BRI berhasil menyalurkan KUR mencapai Rp 194,9 triliun kepada 6,5 juta debitur. Penyaluran KUR BRI sepanjang 2021 tersebut juga tercatat naik 40,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan penyaluran KUR BRI pada 2020 sebesar Rp 138,5 triliun.
“BRI optimistis dapat memenuhi target penyaluran KUR yang di breakdown oleh pemerintah untuk tahun 2022. Strategi penyaluran KUR BRI di tahun 2022 akan tetap pada selective growth yang selaras dengan strategi penyaluran kredit BRI secara umum,” jelasnya.
Selain itu BRI akan memanfaatkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu. BRI juga telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui sinergi ultra mikro.
Bank bersandi saham BBRI ini akan terus menjalankan strategi business follow stimulus, yang dapat menjadi salah satu driver pertumbuhan KUR di tahun 2022.
Dari sisi sebaran KUR juga meningkat, pada tahun 2019 jangkauan sebaran KUR mencapai 5,4 orang dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI, dan pada tahun 2021 meningkat signifikan menjadi rata-rata sebanyak 8,7 dari 100 orang mendapatkan fasilitas KUR dari BRI.
Sumber Kontan, edit koranbumn