Sebagai bentuk komitmen PT Jasa Marga (Persero) Tbk terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana yang di antaranya meliputi ketersediaan logistik dan peralatan penanggulangan bencana, Jasa Marga berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Klaster Logistik Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat pada Rabu (06/12), yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat.
Rapat Koordinasi Klaster Logistik Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat ini dihadiri oleh perwakilan seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Jasa Marga hadir selaku Koordinator Satgas Bencana BUMN Jawa Barat beserta BUMN lainnya yang juga berperan sebagai Koordinator Satgas Bencana Kota/Kabupaten. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan kepada BPBD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat untuk tetap dalam kondisi optimal dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang terjadi dan kemungkinan akan terjadi.
Dalam sambutannya Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Anne Hermadiane Adnan melaporkan infografis kejadian bencana periode Januari-November 2023. Pada laporan tersebut, Anne mengatakan adanya kenaikan angka bencana yang cukup signifikan di Jawa Barat.
“Angka kejadian bencana mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sejak Mei 2023 lalu, kita sempat menghadapi fase kekeringan El Nino dan hingga saat ini masih ada sejumlah daerah yang mengalami kekeringan seperti di daerah Ciamis. Pada fase tersebut banyak terjadi bencana yang harus dihadapi seperti ke kebakaran hutan dan lahan (karhutla), angin kencang dan puting beliung serta tanah longsor. Kejadian bencana tersebut telah menelan korban jiwa sebanyak 34 orang,” ujar Anne.
Lebih lanjut Anne juga menambahkan tentang potensi bencana hidrometeorologi basah yang mungkin akan terjadi di akhir tahun 2023 berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Tidak hanya bencana hidrometeorologi basah, menurut perkiraan BKMG, kita juga harus bersiap menghadapi bencana banjir, longsor dan gelombang tinggi yang diprediksi akan terjadi di akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024. BMKG juga memprediksi puncak musim penghujan jatuh pada bulan Februari 2024. Untuk itulah, kita dituntut harus siap siaga sebelum terjadinya keadaan darurat tersebut,” lanjut Anne.
Pada kesempatan berbeda, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan kesiapan Jasa Marga sebagai Koordinator Satgas Bencana BUMN Jawa Barat dalam mengantisipasi potensi kejadian bencana sesuai dengan perkiraan BPBD Jawa Barat sehingga Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Jasa Marga juga dapat dilaksanakan dengan baik.
“Sebagai Koordinator Satgas Bencana BUMN Jawa Barat, Jasa Marga selalu berkoordinasi dengan BUMN lainnya yang tergabung dalam Satgas Bencana BUMN Jawa Klaster Jawa Barat. Secara khusus kami membentuk 10 Divisi Satgas Bencana untuk mempermudah koordinasi sehingga proses tanggap darurat bencana dapat lebih fokus dan terarah. Tidak hanya itu, dalam menjamin transparansi penyaluran bantuan, kami juga menerapkan Prosedur Satgas Bencana, mulai dari penyaluran bantuan, penyusunan laporan bantuan hingga pelaporan penyaluran bantuan bencana dari Koordinator Satgas kepada Kementerian BUMN,” ujar Lisye.
Lisye menambahkan, Jasa Marga juga telah menggelar Sosialisasi Standar Operasional Prosedur Tugas dan Tanggung Jawab Komite TJSL di Lingkungan Jasa Marga Group dan Sosialisasi Kebijakan dan Rencana Kerja Program TJSL Tahun 2024 di Sub Holding dan Regional Jasa Marga. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Jasa Marga dalam hal mendukung Pemerintah yang di antaranya yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Dalam mengelola program TJSL, Jasa Marga terus berkomitmen untuk mencapai Tujuan dan Target Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola.