PT Jasa Marga (Persero) Tbk hingga saat ini menguasai market share bisnis jalan tol dengan mengoperasikan 1.165 Km dari total 1.527 Km konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Perseroan. Jumlah jalan tol tersebut adalah sebesar 55% dari seluruh panjang jalan tol operasi di Indonesia.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 menyatakan bahwa Jasa Marga mendukung Pemerintah dalam mempercepat infrastruktur jalan tol di Indonesia untuk mewujudkan konektivitas.
“Jasa Marga akan selalu meningkatkan kompetensi untuk menjawab tantangan bangsa. Tidak hanya fokus pada pengembangan jalan tol baru, Jasa Marga Group juga terus meningkatkan kapabilitas, penguasaan dan penerapan teknologi untuk layanan operasi, pemeliharaan, konstruksi serta pengembangan teknologi baik untuk internal maupun pangsa pasar eksternal,” imbuh Subakti.
Pengembangan kompetensi tersebut, menurut Subakti, juga diselaraskan dengan komitmen untuk melayani dengan hati dan kerja sama yang terjalin baik antara Jasa Marga dengan para stakeholder yang beragam, mulai dari Kementerian BUMN, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, hingga pihak Kepolisian.
“Dengan dukungan para stakeholder tersebut, tentu saja komitmen untuk tetap amanah dalam menjaga kedaulatan negara semakin kuat. Terus memberikan yang terbaik bagi Indonesia Maju,” tambahnya.
Salah satu anak usaha Jasa Marga yang bergerak di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), memperlihatkan kapabilitasnya yang terus mengejar tambahan jalan tol operasi di pangsa pasar eksternal. Direktur Utama PT JMTO Raddy R. Lukman menyatakan hingga semester 1 Tahun 2020, jalan tol operasi PT JMTO telah melebihi panjang jalan tol operasi yang dimiliki oleh Jasa Marga.
“Saat ini kami mengoperasikan 1.447 Km atau 68 % dari keseluruhan panjang jalan tol beroperasi di Indonesia. Adapun jumlah panjang jalan tol tersebut terdiri dari 1.131 Km jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group dan 316 Km jalan tol yang dikelola oleh investor/Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya,” jelas Raddy.
Selaras dengan Jasa Marga, Raddy optimis potensi bisnis JMTO ke depannya masih akan berkembang pesat. Hal ini sejalan dengan komitmen dan fokus Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur untuk Indonesia, salah satunya melalui pembangunan jalan tol.
“Ke depannya, kami juga telah memiliki kontrak pekerjaan untuk mengoperasikan jalan tol baru sepanjang 186 Km. Namun saat ini seluruh jalan tol tersebut masih dalam tahap pembangunan. Sesuai dengan arahan strategis Jasa Marga, tidak hanya fokus untuk menambah pengoperasian ruas jalan tol baru, JMTO juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan, salah satunya dengan mengembangkan dan melakukan uji coba sistem pembayaran dengan teknologi nir henti berbasis Radio Frequency Identification atau Single Lane Free Flow (SLFF) with barrier” pungkas Raddy.
Sumber KBUMN, edit koranbumn