General manager PT Jasa Marga Cabang tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, pihaknya akan merelokasi Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) dan membangun dua gerbang tol baru di kilometer 70 dan 69.
Raddy mengatakan, dua gerbang tol baru akan dibangun di KM 70, Cikampek, Jawa Barat untuk akses menuju Tol Trans Jawa dan di KM 69, Sadang, Jawa Barat untuk akses menuju Tol Purbaleunyi.
“Sekarang sudah mulai di KM 70 itu tes tanahnya, memang targetnya direncanakan sebelum arus mudik balik itu sudah selesai. Sehingga Cikarut nanti sudah tidak di sana lah,” kata Raddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/2).
Raddy menjelaskan, relokasi itu dilakukan karena keberadaan Gerbang Tol Cikarut dirasa sudah tidak ideal dan sudah mengkhawatirkan akibat adanya proyek Tol Japek Elevated yang memakan jalur di Gerbang Tol Cikarut. Gardu operasi yang semula ada 31, kini hanya menyisakan 24 gardu.
Hal itu berpotensi tidak akan mampu menampung penumpukan kendaraan pada arus mudik balik lebaran 2019. Selain itu, menjadi penyebab macetnya arus lalu lintas di gerbang tol Cikarut pada jam-jam sibuk.
“Keberadaan pier-pier Japek Elevated di belakang gerbang exit Cikarut. Itu juga berdampak terhadap terjadinya efek bottle neck selepas transaksi di gardu exitCikarut arah Jakarta yang dapat menyebabkan antrian panjang,” ujar Raddy.
Selain itu, kapasitas transaksi di Gerbang Tol Cikarut saat ini sudah tidak bisa ditingkatkan karena keterbatasan lahan. Sementara beban transaksi untuk arus lalu lintas menuju Tol Trans Jawa dan Tol Purbaleunyi menumpuk di Gerbang Tol Cikarut.
“Sekarang ini Cikarut menerima pergerakan baik yang ke timur dan Purbaleunyi jadi bebannya berat banget di Cikarut itu. Nah dengan dipindah ke KM 70 dan KM 69 itu jadi kepecah lah bebannya. Karena beban ke arah Purbaleunyi itu sekarang 35% lah di Cikarut,” tutur Raddy.
Dengan relokasi Gerbang Tol Cikarut ke KM 70 dan KM 69 itu akan mengubah sistem transaksi di Tol Jakarta-Cikampek, menggunakan sistem transaksi terbuka seluruhnya. Hal itu akan mengurangi frekuensi berhentinya kendaraan di gerbang tol yang tadinya dua kali menjadi satu kali.
“Jadi dapat mereduksi potensi-potensi antrean di gerbang-gerbang yang akan mempercepat waktu perjalanan bagi pengguna jalan,” ujar Raddy.
Sumber Bisnis, edit koranbumn