Emiten BUMN PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengungkapkan pihaknya belum memiliki dana untuk melakukan pengembangan jalan tol akses menuju Pelabuhan Patimban, Subang. Manajemen JSMR masih fokus berupaya bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Satya Adrianto Jasa Marga Eka Satya Adrianto menuturkan pihaknya belum dapat mengeluarkan dana tambahan untuk ekspansi jalan tol seperti pembangunan tol akses Pelabuhan Patimban yang ditaksir menghabiskan biaya investasi Rp7 triliun.
“Memang pendapatan tol di tengah pandemi sedang tidak optimal dan sebagian besar tol kami masih tahap awal pengoperasian sehingga energi kami fokus untuk ruas-ruas eksisting,” jelasnya
0Adapun JSMR merupakan bagian dari konsorsium perusahaan pemrakarsa jalan tol akses menuju Patimban berdasarkan feasibility study yang dikeluarkan Kementerian PUPR.
Konsorsium tersebut terdiri atas JSMR 55 persen, PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) sebesar 25 persen, PT Daya Mulia Turangga 10 persen, dan PT Jasa Sarana 10 persen.
Lebih lanjut, dia juga menyebut kinerja keuangan tahun penuh 2020 dari JSMR pun masih dalam proses audit. Namun, Eka memproyeksikan kinerjanya pada kuartal IV/2020 tidak akan jauh berbeda dengan kinerja pada kuartal III/2020.
Pendapatan jalan tol perseroan per kuartal III/2020 mengalami penurunan sebesar 14,1 persen menjadi Rp6,8 triliun. Namun, penurunan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada kuartal II/2020 yan turun 17,5 persen dibandingkan dengan kuartal II/2019.
Penurunan tersebut tidak terlepas dari penerapan penerapan kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah mulai kuartal II/2020. Imbas dari penerapan WFH dan PSBB itu masih terasa hingga kuartal III/2020.
Nah, sejak PSBB dilonggarkan pada akhir September 2020, realisasi pendapatan Jasa Marga mulai pulih. Saat implementasi PSBB kedua, pendapatan Jasa Marga turun 20 persen. Namun, hingga pekan kedua November 2020, penurunan pendapatan hanya turun 4,5 persen.
Secara umum, total pendapatan Jasa Marga pada periode 9 bulan 2020 mencapai Rp10,54 triliun, turun 50,13 persen secara tahunan. Penurunan pendapatan dibarengi dengan pemangkasan beban di seluruh pos, kecuali beban keuangan.
Pos beban keuangan Jasa Marga tercatat mencapai Rp2,55 triliun. Jumlah itu meningkat 50,70 persen seiring pembayaran angsuran sejak pengoperasian sejumlah ruas baru. Akibat kenaikan beban keuangan, laba bersih Jasa Marga turun 89,5 persen menjadi Rp157,6 miliar per kuartal III/2020.
Sementara itu, harga saham JSMR ditutup di zona hijau pada perdagangan Senin (11/1/2021) naik 1,13 persen ke level 4.480 dari penutupan sebelumnya di level 4.430. Pergerakan hariannya berkisar pada level 4.430-4.550 dengan volume perdagangan hingga 17,64 juta saham dengan nilai Rp79,45 miliar.
Sumber Bisnis, edit koranbumn