Direktur Utama Jasindo Edie Rizliyanto mengatakan, Jasindo berminat untuk menyediakan asuransi kerugian bagi wilayah atau aset khusus, seperti kawasan ekonomi khusus (KEK). Adapun, Jasindo telah memiliki produk yang mengcover property, engineering, bencana, dan perluasannya.
“Produknya ada, dan Asuransi Jasindo tentu berminat untuk itu,” ujar Edie ketika dihubungiĀ Republika.co.id, Ahad (6/1).
Edie menjelaskan, saat ini memang belum ada produk asuransi khusus untuk mengcover wilayah KEK. Di sisi lain, menurut Edie, nantinya tidak perlu ada produk khusus untuk mengcover wilayah KEK. Namun cukup menggunakan produk yang sudah tersedia dan dikombinasikan.
“Sepertinya yang ada saat ini mencukupi dan dikombinasikan,” kata Edie.
Ketika ditanya mengenai jumlah klaim akibat bencana, Edie mengaku tidak terlalu hapal dengan jumlah data tersebut. Namun, menurutnya, ketika bencana biasanya perusahaan akan lebih banyak melakukan klaim ketimbang individu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akan mendorong penyiapan mitigasi risiko dan penanganan bencana alam di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Mitigasi akan lebih jelas,” kata Darmin saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/1).
Darmin mengatakan bahwa mitigasi risiko tersebut akan diupayakan di KEK yang siap diresmikan pemerintah dan evaluasi dilakukan pada KEK yang selama ini sudah beroperasi. “Mitigasi ini untuk permintaan KEK yang baru. Bagi yang lama, kami akan minta di-review kembali setelah memasukkan analisa risiko, peta dan sebagainya,” ujarnya.
Upaya mitigasi risiko ini harus mempertimbangkan rancangan tata ruang dan willayah di kawasan tersebut agar penanganan krisis dapat lebih cepat dilakukan. Ia berkaca kepada penanganan bencana alam tsunami Selat Sunda akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang berdampak pada KEK Tanjung Lesung di Banten.
Sumber Republika / edit koranbumn.com