Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel menjelaskan klaim asuransi tersebut diserahkan untuk kerusakan fasilitas di Ruas Tol Dalam Kota dan Gerbang Tol Ciawi 2.
Dia menjelaskan proses penyelesaian ini melalui tahapan penilaian dan verifikasi yang ketat, mencerminkan komitmen Asuransi Jasindo untuk selalu memberikan pelayanan klaim yang transparan dan sesuai ketentuan polis yang berlaku.
Sebagai bagian dari Holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi (IFG Group), Asuransi Jasindo berkomitmen untuk memberikan pelayanan klaim yang cepat, transparan, dan akuntabel.
“Kami memahami pentingnya keberlangsungan operasional jalan tol bagi masyarakat dan perekonomian nasional, sehingga proses penyelesaian klaim menjadi prioritas kami” ujar Andy dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono memberikan apresiasi atas dukungan dan komitmen Asuransi Jasindo dalam penyelesaian klaim ini.
“Dukungan yang cepat dan profesional ini membantu kami menjaga kelancaran operasional jalan tol dan memastikan pemulihan fasilitas berjalan optimal,” ujar Rivan.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Sabtu (15/8/2025), Jasindo mencatatkan perolehan premi Rp2,64 triliun per Juli 2025 atau tumbuh 30,34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp2,03 triliun. Pendapatan premi lini asuransi engineering mencatatkan pertumbuhan tertinggi.
Pertumbuhan premi disertai perbaikan kualitas portofolio yang tecermin dari penurunan klaim bruto sebesar 22,10% menjadi Rp849,94 miliar dari sebelumnya Rp1,09 triliun.
Dari sisi profitabilitas, Jasindo membukukan hasil underwriting senilai Rp260,61 miliar atau tumbuh 23,35% dibandingkan dengan Rp211,27 miliar pada Juli 2024.
Hasil investasi juga meningkat 6,55% menjadi Rp157,92 miliar, mendorong laba perusahaan melonjak 57,83% menjadi Rp112,92 miliar dari Rp71,54 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Brellian Gema, Sekretaris Perusahaan Jasindo, menyampaikan bahwa capaian tersebut merupakan hasil konsistensi strategi bisnis dan manajemen risiko yang ketat.
“Kami berfokus pada penguatan portofolio dengan pendekatan selektif dan berbasis analisis risiko, sehingga pertumbuhan premi sejalan dengan peningkatan kualitas hasil underwriting,” ujarnya dalam siaran pers.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















