Menjelang akhir 2020, PT Hutama karya (Persero) kembali mendapatkan kontrak baru dalam proyek pembangunan renovasi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar (RS Unhas) yang beralamat jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamanlarea – Makassar, Sulawesi Selatan.
Direktur Operasi III Hutama Karya Ferry Febrianto mengatakan perseroan menerapkan protokol Covid-19 dalam pembangunan proyek ini guna menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
“Diantaranya setiap tenaga kerja wajib memakai masker, wajib menyerahkan lembar test Covid-19 sebelum bergabung dengan tim proyek, wajib mencuci tangan saat memasuki atau keluar dari area proyek, serta penunjukan ID Card agar dapat memasuki area proyek,” ujarnya dalam siaran pers Kamis (3/12/2020).
Pembangunan pengembangan Rumah Sakit tersebut akan menunjang sarana pendidikan maupun sarana pelayanan kesehatan di kota Makassar.
Proyek ini akan memakan waktu pengerjaan 390 hari kalender, yang diperkirakan akan rampung pada akhir November 2021 mendatang. Rumah Sakit Universitas Hasanuddin sendiri, merupakan salah satu sarana pendidikan yang akan melahirkan tenaga kesehatan profesional dan pusat pelayanan kesehatan.
Di bawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Universitas Hasanuddin akan mengelola Rumah Sakit tersebut. Hutama Karya selaku kontraktor dalam pembangunan RS UNHAS tentunya akan memaksimalkan pekerjaan dengan baik yang dapat difungsikan dengan maksimal.
“Dalam pembangunan Rumah Sakit ini, Hutama Karya akan fokus pada beberapa hal diantaranya kualitas pada bangunan, pengerjaan yang maksimal, dan tentunya mengedepankan Quality, Health, Safety and Environment. Mengingat bangunan ini nantinya akan digunakan sebagai sarana pendidikan dan juga pelayanan kesehatan,” ujar Ferry.
Dalam pengerjaan renovasi pembangunan Rumah Sakit ini, Hutama Karya dipilih sebagai kontraktor yang bertindak penuh dalam penyelesaian pembangunan renovasi Rumah sakit milik perguruan tinggi ternama di Makassar.
Bangunan yang dikerjakan oleh Hutama Karya sendiri diantaranya Gedung B, C, dan D dengan pekerjaan sesuai kontrak yang meliputi preliminaries, site works, pekerjaan pembongkaran, superstruktur, konstruksi interior dan eksterior, elevator, MEP (Plumbing, VAC, Proteksi Kebakaran), sistem kelistrikan serta perbaikan lahan.
Dalam pembangunannya, proyek ini menerapkan teknologi Building Information Modeling (BIM). Dengan menggunakan BIM diharapkan proyek dapat berjalan sesuai waktu yang di targetkan serta dapat memperhitungkan efisiensi maupun tingkat efektifitas dari sebuah proyek.
“BIM sendiri sudah menjadi syarat utama Hutama Karya dalam mengerjakan proyek proyek agar menciptakan proyek yang berkualitas. Selain itu pengimplementasian BIM pada proyek ini tentunya membantu dalam perhitungan landscape, MEEP, arsitektur, serta meminimalisir kesalahan yang terjadi sebelum mengeksekusi di lapangan, dan diharapkan setelah menggunakan BIM, proyek ini dapat rampung sesuai waktu yang sudah di tetapkan serta menghasilkan kualitas yang sangat baik.”
Sumber Bisnis, edit koranbumn