Periode libur akhir tahun sudah di depan mata dan tiga sektor layanan publik yakni transportasi, pariwisata dan perbankan menjadi paling sibuk dalam melayani masyarakat.
Sejalan dengan ini, Indonesia Digital Society Forum (IDSF) mendorong penguatan digitalisasi di tiga sektor itu.
Founder IDSF Muhammad Awaluddin mengatakan digitalisasi secara masif yang didukung infrastruktur mumpuni akan memastikan pelayanan bagi masyarakat selama periode sibuk.
“Hasil survei dari Kementerian Perhubungan menunjukkan pergerakan masyarakat pada Nataru bisa mencapai 107,63 juta orang atau sekitar 40% dari total populasi nasional, dan angka ini meningkat signifikan 143,65% dibandingkan dengan tahun lalu.”
“Keandalan infrastruktur digital yang baik dan berbagai inovasi digital dapat memudahkan pelaku usaha di sektor transportasi, pariwisata dan perbankan dalam mengelola tingginya permintaan. Di sisi lain, digitalisasi juga memastikan kemudahan bagi masyarakat saat mereka melakukan perjalanan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Pada sektor pariwisata, Muhammad Awaluddin menuturkan hotel dan berbagai jenis penginapan lainnya harus memperkenalkan inovasi digital dalam pelayanan dan pengelolaan bisnis.
“Hotel atau tempat penginapan harus menjalani transformasi digital secara penuh sehingga mudah dan meminimalisir kesalahan dalam mengelola reservasi di tengah melonjaknya permintaan, mengatur keuangan, mengelola layanan dan sebagainya. Ini bisa membantu pemilik untuk secara optimal memberikan layanan dan juga mendatangkan pendapatan yang maksimal,” ujar Muhammad Awaluddin.
Destinasi-destinasi wisata diharapkan juga sudah menerapkan digitalisasi khususnya terkait tiket masuk.
“Paling sering ditanyakan antara lain kepastian tiket masuk. Sudah saatnya destinasi-destinasi wisata di dalam negeri memberikan kepastian pelayanan dan jasa bagi para wisatawan lewat digitalisasi, sehingga wisatawan bisa merencanakan liburannya dengan lebih baik,” jelas Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menuturkan digitalisasi di sektor pariwisata ini dapat mendukung proses bisnis untuk lebih efektif dan efisien serta memastikan kenyamanan wisatawan saat libur akhir tahun.
“Libur panjang akhir tahun menjadi momentum bagi pelaku sektor pariwisata untuk memperkenalkan inovasi digital untuk pelayanan dan pengelolaan usaha,” ujar Muhammad Awaluddin.
Sektor transportasi
Di sektor transportasi, digitalisasi harus diterapkan secara masif mengingat adanya pergerakan ratusan juta masyarakat.
Digitalisasi penjualan tiket mutlak harus diterapkan di setiap moda transportasi agar manajemen penumpang dapat dilakukan dengan baik.
Operator moda transportasi pun harus meningkatkan pelayanan melalui infrastruktur digital sehingga misalnya bisa memberikan kepastian jadwal keberangkatan, kedatangan, kemudahan proses dan sebagainya.
Di sisi lain, Muhammad Awaluddin menuturkan operator moda transportasi juga wajib menjaga keandalan infrastruktur digital.
“Tiga hal yang harus menjadi perhatian operator moda transportasi adalah reliability, availability dan serviceability dari infrastruktur digital. Selain itu, harus diantisipasi kemungkinan adanya serangan siber (cyber attack) yang bisa mengacaukan sistem transportasi seperti ticketing system, flight information system dan lain sebagainya,” jelas Muhammad Awaluddin.
Sektor perbankan
Kebutuhan perbankan pada akhir tahun juga dipastikan meningkat.
Muhammad Awaluddin menuturkan tren digitalisasi perbankan meningkat pesat dipicu sejak adanya pandemi COVID-19 sejak 2020 dan terus tumbuh.
“Saat ini sudah terjadi pergeseran pola transaksi masyarakat yang semakin cenderung digital atau cashless. Layanan perbankan dituntut semakin cepat dan efisien, di mana pemanfaatan teknologi digital mampu mempercepat dan mempermudah segala layanan perbankan, seperti transfer atau penyaluran kredit,” ujar Muhammad Awaluddin.
Digitalisasi perbankan pun mendorong adanya persaingan ketat dengan industri teknologi finansial, sehingga memberikan pilihan bagi masyarakat.
Pada periode libur panjang akhir tahun ini titik krusial perbankan ada pada layanan mobile apps, ATM, internet banking, mesin EDC, serta Cash Deposit Machine (CDM).
Antisipasi
Adapun sebagai upaya antisipasi terhadap berbagai kemungkinan, IDSF mengharapkan para pelaku usaha di sektor transportasi, pariwisata dan perbankan dapat melakukan uji stres terhadap fasilitas digital (digital system stressed test) jelang periode sibuk Nataru.
“Digital system stressed test untuk memastikan seberapa besar exposure beban yang dapat ditangani oleh fasilitas infrastruktur digital. Disamping itu juga dibutuhkan keandalan sistem melalui penerapan early warning system detection,” ujar Muhammad Awaluddin.
Sumber IDSF