Restrukturisasi polis Jiwasraya direncanakan segera dimulai Agustus 2020. Namun hingga saat ini, Jiwasraya mengaku baru menyampaikan rencana restrukturisasi tersebut ke nasabah korporasi.
“Sudah mulai yang korporasi, untuk (nasabah) JS Saving Plan masih menunggu komitmen terkait besarnya dana dalam mendukung skenario restrukturisasi,” kata Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko kepada Kontan.co.id, Kamis (6/8).
Hexana menjelaskan, komitmen dana tersebut untuk memastikan skenario restrukturisasi polis mana yang lebih dulu dijalankan. Sebab, restrukturisasi produk baru terdapat fitur installment atau pembayaran bertahap.
“Sehingga menentukan berapa lama bisa lunas dan kalau dananya sedikit atau kurang maka harus ada haircut. Pemegang sahamkan punya constrain (batasan) bajet baik dalam jumlah maupun waktu,” ungkapnya.
Pertengahan Juli lalu, Jiwasraya menyatakan tengah menyiapkan produk asuransi baru dan masih menunggu izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya, polis nasabah Jiwasraya akan ditukar dengan produk baru. Ini merupakan bagian restrukturisasi polis lewat perusahaan baru Nusantara Life.
Jiwasraya mengaku terbebani oleh beban biaya (cost of fund) produk JS Saving Plan. Guna mengurangi beban, polis akan ditukar produk baru dan Jiwasraya juga akan menurunkan bunga.
Waktu itu, asuransi pelat merah ini mengaku masih menggodok skema restrukturisasi polis. Salah satu skemanya, terkait penurunan imbal hasil produk asuransi dari 12%-14% menjadi kisaran 6%-7%.
Rencananya, Jiwasraya akan mulai melakukan restrukturisasi polis pada Agustus nanti. Setelah mendapat konfirmasi pendanaan dari pemegang saham.
Hal ini juga sudah dikomunikasikan kepada OJK dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Hexana bilang, manajemen bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan selaku pemegang saham sedang menyusun rencana strategis terbaru dalam rangka memperbaiki kinerja perusahaan dan memenuhi kewajiban ke nasabah.
“Restrukturisasi merupakan agenda utama penyehatan perusahaan dan akan segera dimulai. Keberhasilan restrukturisasi membutuhkan dukungan semua pihak. Saya mohon kerja sama yang sebelumnya sudah berjalan baik,” jelasnya.
Nasabah Jiwasraya Oerianto Guyandi mengaku belum mendapatkan undangan untuk dilibatkan dalam proses restrukturisasi polis tersebut.
Padahal ia sudah beberapa kali menanyakan kejelasan pembayaran polis ke Jiwasraya namun tetap tidak ada kepastian.
“Saya sudah kirim somasi untuk dibayar tetapi tidak dijawab tertulis, hanya ditelepon tetapi tidak jelas,” tutupnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn