Setelah mengalami penurunan pendapatan premi pada bulan lalu, PT BNI Life Insurance atau BNI Life berhasil mencatatkan pertumbuhan pada Juli 2018.
Perseroan meraup total pendapatan premi senilai Rp3,34 triliun sampai Juli 2018, meningkat 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Head of Corporate Planning BNI Life Budi Santosa mengatakan pihaknya tengah melakukan upaya efisiensi dan menggenjot produktivitas untuk mencapai target pendapatan premi Rp7,8 triliun hingga akhir 2018.
“Di internal, kami melakukan program-program efisiensi. Intinya, supaya pendapatan dan investasi dioptimalkan sampai akhir tahun,” terangnya di Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Adapun produk unit link masih mendominasi kontribusi terhadap total pendapatan premi, dengan porsi 70%. Sisanya, didapat dari produk tradisional.
Kendati realisasi pendapatan premi baru mencapai 42,83% dari sasaran sepanjang tahun, Budi memastikan pihaknya tidak akan merevisi target. Selain efisiensi dan peningkatan produktivitas, BNI Life juga lebih menggencarkan sinergi dengan induk usaha dalam memasarkan produk asuransi jiwa.
“Optimisme itu tetap ada. Bulan lalu, kami baru saja melakukan workshop bagaimana memenuhi target. Setelah ditanya seluruh unit bisnis, ternyata mereka masih yakin untuk capai target. Tetapi kami ada strategi untuk lebih approach dengan Bank BNI, menarik sales-nya BNI untuk membantu kami,” jelasnya.
Sementara itu, untuk menyiasati terpuruknya hasil investasi perseroan pada semester I/2018, BNI Life mengungkapkan ada opsi mengubah porsi investasi di sejumlah instrumen.
Berdasarkan laporan keuangan BNI Life, hasil investasi merosot 122,51% menjadi negatif Rp118,85 miliar pada periode Januari-Juni 2018. Adapun perolehan premi menyusut 12,77% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp2,39 triliun pada semester I/2018.
“Kami akan lakukan hal seperti itu [mengubah portofolio investasi],” ucap Budi.
Sumber Bisnis.com