PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendukung upaya integrasi angkutan massal berbasis rel di wilayah Jabodetabek melalui perusahaan joint venture (JV) dengan PT MRT Jakarta (Perseroda).
VP Public Relations KAI Joni Martinus mendukung integrasi kereta api di Jabodetabek sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang ingin pengelolaan transportasi Jabodetabek terpadu dan terintegrasi.
“Pada tahap awal KAI bersama PT MRT Jakarta telah membentuk JV yaitu PT Moda Integrasi Jabodetabek pada 10 Januari 2020. Melalui MITJ, integrasi dimulai dengan integrasi fisik di 4 stasiun yaitu Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Pasar Senen, dan Juanda yang diresmikan pada 17 Juni 2020,” ujarnya
Penataan ini, terangnya, bertujuan memberikan kenyamanan kepada para pengguna kereta api saat akan menuju dan tiba di stasiun. Pasalnya, akses menuju stasiun lebih teratur dan dilengkapi integrasi antarmoda yang baik setelah penataan dilakukan
Pihaknya meyakini adanya integrasi antarmoda yang terkoneksi dengan baik akan meningkatkan volume penumpang di setiap stasiun. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan terjangkau.
“Adapun untuk penataan stasiun terpadu tahap 2 adalah kawasan Stasiun Manggarai, Stasiun Palmerah, Stasiun Gondangdia, Stasiun Tebet, dan Stasiun Jakarta Kota,” katanya.
Melalui MITJ, KAI mendukung integrasi pembayaran transportasi Jabodetabek. Hal ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham Sistem Pembayaran Antar Moda Transportasi, Jakarta, pada Rabu 15 Juli 2020.
“Dalam hal integrasi pengoperasian kereta apinya, saat ini masih dalam kajian. KAI terus berkomunikasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan dan pihak-pihak terkait terkait rencana tersebut,” paparnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn