Pada hari ini, PT KAI (Persero) mengumumkan sebuah kolaborasi yang sangat kental dengan kebudayaan bersama seorang penyanyi bertalenta, Andien Aisyah. Kolaborasi ini akan menghadirkan sebuah festival musik bernama Argo Muria Festival with Andien, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2018 di Lawang Sewu, Semarang dan terbuka untuk masyarakat umum dan tidak berbayar. Sesuai dengan temanya, menampilkan keberagaman budaya, Argo Muria Festival with Andien tidak hanya sekedar menampilkan Andien #IndonesiaBermetaforsa showcase, tetapi juga menghadirkan bazaar, exhibition, dan opening act dari 3 orang Jazzy Station Perfomer asal Bandung dan Semarang.
R. Agus Dwinanto Budiadji, VP Pemasaran Angkutan Penumpang, PT KAI (Persero) mengatakan, “Indonesia merupakan rantai kepulauan yang terbentang antara dua benua, dua samudera, membentuk salah satu negara dengan jumlah populasi terbesar di dunia. Hal ini berdampak pada tingginya kebutuhan akan transportasi sebagai penunjang ekonomi bangsa. Sejak mulai bertransformasi di tahun 2009, PT KAI (Persero) menerapkan prinsip ‘we are listening’, untuk memberikan kenyamanan dan fasilitas terbaik bagi masyarakat Indonesia. Sebagai wujud prinsip ini, berkolaborasi dengan Andien, seorang penyanyi bertalenta, panutan, ikon fesyen, dan agen perubahan sosial dan kebudayaan adalah sebuah kehormatan bagi kami.”
“Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari perjalanan album Metamorfosa, yang baru saja diluncurkan di tahun 2017 lalu. Suatu kehormatan bagi saya dapat berkolaborasi dengan PT KAI (Persero) untuk menghadirkan Argo Muria Festival with Andien. Tidak hanya special showcase, kolaborasi ini juga akan diramaikan dengan exhibition dengan beragam kebudayaan yang ditampilkan,” ujar Andien.
Album Metamorfosa, adalah album ke-7 untuk merayakan proses perjalanan karir Andien di dunia musik selama 17 tahun. Melalui album ini, Andien bercerita tentag perubahan hidupnya dari seorang gadis remaja, menikah dan menjadi istri, serta kini menjadi seorang ibu. Proses perubahan ini memberikan banyak pelajaran untuk Andien dan membuatnya merubah cara pandangnya terhadap hidup.
Beroperasi pertama kali pada tanggal 22 Desember 1997, Argo Muria melayani perjalanan dari Jakarta menuju Semarang dan sebaliknya, dengan keberangkatan Stasiun Gambir menuju Stasiun Semarang Tawang. Pada masanya, Argo Muria menjadi salah satu kereta termewah dan merupakan salah satu rangkaian kereta bersejarah mengikuti transformasi perjalanan dari PT KAI (Persero). Nama Argo Muria diambil dari filosopi gunung untuk ‘Argo’, sekaligus sebagai brand image layanan kereta eksekutif; serta ‘Muria’ berasal dari nama Gunung Muria, yang terletak di sebelah utara Kota Kudus (sekitar 69 km dari arah Kota Semarang) dengan ketinggian 1.602 m di atas permukaan laut, yang terkenal dengan keberagaman satwa langkanya. Layanan kereta api ini memiliki kapasitas 350-450 tempat duduk dan terdiri dari 7-9 rangkaian kereta kelas eksekutif yang menawarkan keindahan perjalanan panorama di pesisir Pantai Utara.
Dalam kolaborasi ini, Andien juga akan menjalani proses syuting short movie bercerita tentang perjalanan dan persiapan Andien untuk #IndonesiaBermetaforsa sekaligus memberikan pengalaman tak terlupakan bersama Argo Muria bagi Andien. Tidak hanya itu, Andien juga mengajak para penyanyi dan band lokal Semarang untuk berpartisipasi dalam Argo Muria Festival with Andien. Selain menyanyikan lagu-lagu di album Metamorfosa, Andien juga akan menyanyikan lagu daerah Kota Semarang, Djangkrik Genggong dan Gambang Semarang yang akan diaransemen ulang dengan tambahan unsur musik Jazz.
“Senang rasanya dapat berkolaborasi dengan para penyanyi dan band lokal di Semarang untuk terus melestarikan keberagaman budaya di Indonesia” ungkap Andien.
Pemilihan Lawang Sewu sebagai tempat Argo Muria Festival with Andien dilaksanakan, karena gedung ini menyimpan cerita sejarah Panjang Kota Semarang. Gedung ini merupakan saksi bisu dari peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang pada Oktober 1945. Didesain oleh seorang arsitek asal Belanda, Cosman Citroen, pada masa penjajahan Belanda, Lawang Sewu dijadikan sebagai kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappji atau perusahaan kereta api. Setelah kemerdekaan, Lawang Sewu digunakan sebagai kantor PT KAI (Persero). Pada tahun 1992, Pemerintah Kota Semarang menjadikan Lawang Sewu sebagai bangunan kuno bersejarah di Kota Semarang. Saat ini Lawang Sewu dapat digunakan juga sebagai tempat untuk Photoshoot, Shooting, Wedding, Photo Pre Wedding, Gala Dinner, Workshop, Pameran, Festival, Fashion Show dan live concert music.
Di samping menghadirkan Argo Muria Festival with Andien, PT KAI (Persero) juga akan meluncurkan kartu komunitas, Member Card, sebuah kartu layanan loyalty bagi penumpang setia kereta eksekutif; serta program Boarding Pass Trough Value KAI, sebuah program yang memberikan fasilitas tambahan bagi penumpang kereta untuk mendapatkan potongan harga spesial dari hotel, restoran, tempat wisata, dan mitra lainnya yang bekerja sama dengan PT KAI (Persero) hanya dengan menunjukkan boarding pass atau tiket kereta mereka.
“Sebagai wujud transformasi PT KAI (Persero), sejalan dengan prinsip ‘we are listening’, kami akan terus berupaya untuk memberikan kenyamanan dan fasilitas terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dimulai dari Arg o Muria Festival with Andien di kota Semarang, kami berharap dapat kembali berkolaborasi dengan Andien di kota-kota lainnya,” tutup R. Agus Dwinanto Budiadji, VP Pemasaran Angkutan Penumpang, PT KAI (Persero).
Sumber Siaran Pers KAI