VP Divre II Sumatera Barat Yuherman melakukan pertemuan dengan Kepala dinas Kebudayaan Peninggalan Sejarah & Permuseuman Kota Sawahlunto Hendri Thalib, Wakil Walikota Zohirin Sayuti, beserta jajaran di Kantor Walikota Sawahlunto. Pertemuan ini membahas tentang perpanjangan Kontrak Sewa Museum serta kereta wisata KA Mak Itam yang ada di eks Sta Sawahlunto.
Suasana pertemuan
Museum Sawahlunto merupakan salah satu museum yang dimiliki KAI namun dalam pengelolaannya bekerjasama dengan Pemkot Sawahlunto. Museum Sawahlunto diresmikan tanggal 17 Desember 2005 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Salah satu koleksi Museum Sawahlunto yang terkenal adalah Lokomotif Uap bergigi E1060 atau lebih dikenal dengan sebutan “Mak Itam”. Museum Sawahlunto yang sedang diusulkan sebagai warisan budaya dunia Unesco dapat disewa untuk kegiatan Pameran, Ruang Pertemuan, Pemotretan, Shooting, Pesta Pernikahan, Festival, Bazar, Pentas Seni, Workshop, dll.
Peron Museum KA Sawahlunto
Stasiun Sawahlunto merupakan bagian dari jalur KA di Sumatera Barat yang berfungsi sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto. Hasil pertambangan batu bara di Sawahlunto menunjukan hasil yang memuaskan setelah jalur Pelabuhan Teluk Bayur-Sawahlunto selesai. Namun, akhir tahun 2000 produksi batubara di Sawahlunto semakin berkurang. Secara otomatis aktifitas dan keberadaan kereta api di Sumatera Barat juga terimbas nyata.
Lokomotif “Mak Itam” yang menjadi salah satu koleksi Museum KA Sawahlunto
Dalam pertemuan ini, Yuherman menyempatkan untuk melakukan ujicoba KA Mak Itam yang berjalan di sekitar Depo Lok Sawahlunto. Selain itu, pihak dari walikota Sawahlunto maupun Divre II Sumatera Barat juga menyepakati untuk melakukan pembersihan jalur KA akibat longsor yang terjadi di emplasemen eks Sta Sawahlunto. Hal ini diutarakan langsung oleh Sayuti, agar KA Mak Itam dapat melaksanakan ujicoba hingga emplasemen eks Sta Sawahlunto dan sekitarnya.