Memasuki era kenormalan baru atau new normal pascawabah Covid-19, PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) optimis Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) akan mengalami peningkatan atau tumbuh positif. Perseroan pun telah menyiapkan skema operasional selama new normal.
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi mengatakan, pertumbuhan perdagangan berjangka komoditi positif selama masa pandemi, meski transaksi di perdagangan berjangka komoditi dilakukan secara online. Hanya saja ada kendala pada kegiatan para pialang yang tidak bisa bertemu muka dengan nasabah.
“Dari sisi yang lain kami melihat, dengan adanya ketidakpastian disaat pandemi, justru menarik bagi para pelaku untuk melakukan transaksi. Selain itu, pertumbuhan ini membuktikan bahwa perdagangan berjangka komoditi cukup tahan banting,” jelas dia di Jakarta pada, Senin, (8/6).
Dengan memasuki new normal, kata dia, dengan adanya pelonggaran pembatasan sosial meskipun terbatas, para pialang akan kembali bisa melakukan pertemuan dengan para nasabah. Hal ini yang ke depan diperkirakan bisa lebih mendorong pertumbuhan transaksi.
“Ke depan dengan adanya kenormalan baru ini, kami optimistis perdagangan berjangka komoditi khususnya di Kontrak Berjangka Derivative akan tumbuh positif. Dengan aktivitas masyarakat yang mulai bergerak, hal ini akan mampu menjadi stimulus untuk pertumbuhan transaksi,” jelasnya.
Pelonggaran PSBB pun diperkirakan akan mampu menjadi salah satu stimulus, ujar dia, karena perusahaan pialang kembali dapat melakukan pertemuan dengan para nasabah-nasabahnya. “Selain itu, sebelum kenormalan baru masyarakat cenderung untuk menyimpan cash money, kini kesempatan untuk berinvestasi mulai terbuka,” ujar Fajar.
Sumber Republika, edit koranbumn