Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno kembali melaksanakan program Serap Gabah (Sergab) oleh BUMN dalam kunjungan kerjanya ke Garut, Jawa Barat. Serap gabah seberat 4,5 ton ini dilaksanakan di lahan seluas 6.500 m2 yang terletak di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, dengan harga Rp 4.700/Kg.
Serap gabah yang berbasiskan Kartu Tani ini merupakan fase akhir dari panen raya petani yang menerima kucuran Kredit Rakyat (KUR) Rp 8,15 miliar di Garut. Secara keseluruhan, total gabah di Garut yang terserap oleh BNI telah mencapai sebanyak 4.700 ton dari total lahan seluas 617 hektare.
“Kita ingin secara lebih aktif membantu petani. Di sini ada Bank BNI yang membuat program ke Petani melalui Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), supaya bisa menyerap gabah dengan harga baik,” kata Rini di Garut, Senin (21/05).
Pada kesempatan ini, Rini juga turut menyerahkan secara simbolis KUR Tani BNI dan Kartu Tani kepada beberapa petani. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program kewirausahaan pertanian yang dilakukan oleh BNI di Garut sejak Oktober 2017. Dalam program tersebut BNI melakukan penguatan kelembagaan baik petani maupun badan usaha yang menaungi petani dengan membentuk dua unit PT Mitra Desa Bersama Banyuresmi dan Kadungora.
“Ditambah dengan fasilitas kredit bagi petani lewat KUR maka ini bisa semakin membantu. Harapannya agar jangan diambil tengkulak yang bisa memberatkan petani. Itu tujuan kita di sini, benar-benar ingin membantu petani meningkatkan kesejahteraan maupun perbaikan pendapatan,” ujar dia.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menambahkan, saat ini jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Kabupaten Garut mencapai 7.615 kartu. “Sebanyak 1.262 petani telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai Rp. 8,15 miliar. Selain itu BNI telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen46 yang di dalamnya terdapat 56 agen Poktan dan 270 agen non Poktan,” kata Baiquni.
Salurkan CSR dan Tinjau Program Mekaar
Tak hanya itu, Rini juga meninjau lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi yang telah memiliki unit bisnis berupa Unit Toko Tani sebagai penyedia kebutuhan sarana produksi, dan Unit Toko Desa yang menjual kebutuhan harian masyarakat.
Kemudian dilanjutkan dengan meresmikan Mitra Desa Rice Mills yang dikelola oleh Mitra Desa Kadungora sebagai unit penggilingan beras dimana BNI memberikan CSR dalam bentuk Bantuan mesin pengering gabah. Sekaligus juga melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Arqom dan menyaksikan program CSR BNI untuk memperbaiki Pesantren Utsmaniyah Al Musri yang mengalami musibah kebakaran tahun 2017 lalu.
Terakhir, Rini meninjau program kredit mikro Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Sedikitnya, PT PNM telah memiliki 65.425 nasabah di Garut yang mayoritas memiliki pekerjaan berkebun dan bertani.
PNM merupakan BUMN yang bergerak di bidang ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan, pendampingan dan jasa manajemen kepada pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM). Mekaar sendiri adalah produk pembiayaan usaha yang diberikan kepada kelompok perempuan prasejahtera produktif pelaku usaha ultra mikro.
Produk PNM unggulan lainnya yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang khusus memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Saat ini PNM memiliki 2.383 kantor layanan, yang terdiri dari 64 kantor cabang PNM, 694 kantor layanan ULaMM dan 1.625 kantor cabang Mekaar.
Sumber pressrelease.id
Serap gabah yang berbasiskan Kartu Tani ini merupakan fase akhir dari panen raya petani yang menerima kucuran Kredit Rakyat (KUR) Rp 8,15 miliar di Garut. Secara keseluruhan, total gabah di Garut yang terserap oleh BNI telah mencapai sebanyak 4.700 ton dari total lahan seluas 617 hektare.
“Kita ingin secara lebih aktif membantu petani. Di sini ada Bank BNI yang membuat program ke Petani melalui Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), supaya bisa menyerap gabah dengan harga baik,” kata Rini di Garut, Senin (21/05).
Pada kesempatan ini, Rini juga turut menyerahkan secara simbolis KUR Tani BNI dan Kartu Tani kepada beberapa petani. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program kewirausahaan pertanian yang dilakukan oleh BNI di Garut sejak Oktober 2017. Dalam program tersebut BNI melakukan penguatan kelembagaan baik petani maupun badan usaha yang menaungi petani dengan membentuk dua unit PT Mitra Desa Bersama Banyuresmi dan Kadungora.
“Ditambah dengan fasilitas kredit bagi petani lewat KUR maka ini bisa semakin membantu. Harapannya agar jangan diambil tengkulak yang bisa memberatkan petani. Itu tujuan kita di sini, benar-benar ingin membantu petani meningkatkan kesejahteraan maupun perbaikan pendapatan,” ujar dia.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menambahkan, saat ini jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Kabupaten Garut mencapai 7.615 kartu. “Sebanyak 1.262 petani telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai Rp. 8,15 miliar. Selain itu BNI telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen46 yang di dalamnya terdapat 56 agen Poktan dan 270 agen non Poktan,” kata Baiquni.
Salurkan CSR dan Tinjau Program Mekaar
Tak hanya itu, Rini juga meninjau lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi yang telah memiliki unit bisnis berupa Unit Toko Tani sebagai penyedia kebutuhan sarana produksi, dan Unit Toko Desa yang menjual kebutuhan harian masyarakat.
Kemudian dilanjutkan dengan meresmikan Mitra Desa Rice Mills yang dikelola oleh Mitra Desa Kadungora sebagai unit penggilingan beras dimana BNI memberikan CSR dalam bentuk Bantuan mesin pengering gabah. Sekaligus juga melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Arqom dan menyaksikan program CSR BNI untuk memperbaiki Pesantren Utsmaniyah Al Musri yang mengalami musibah kebakaran tahun 2017 lalu.
Terakhir, Rini meninjau program kredit mikro Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Sedikitnya, PT PNM telah memiliki 65.425 nasabah di Garut yang mayoritas memiliki pekerjaan berkebun dan bertani.
PNM merupakan BUMN yang bergerak di bidang ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan, pendampingan dan jasa manajemen kepada pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM). Mekaar sendiri adalah produk pembiayaan usaha yang diberikan kepada kelompok perempuan prasejahtera produktif pelaku usaha ultra mikro.
Produk PNM unggulan lainnya yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang khusus memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Saat ini PNM memiliki 2.383 kantor layanan, yang terdiri dari 64 kantor cabang PNM, 694 kantor layanan ULaMM dan 1.625 kantor cabang Mekaar.
Sumber pressrelease.id