Di tengah agresifitas penyelesaian proyek jalan tol, Jasa Marga tetap fokus dalam menjaga pertumbuhan EBITDA. Beberapa proyek jalan tol ditargetkan rampung pada tahun 2019, sehingga memerlukan pendanaan yang terencana. Hal ini terungkap dalam Investor Summit yang dihadiri oleh Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani dan Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal di Bursa Efek Indonesia-Surabaya, Jawa Timur, Rabu (19/9).
Desi Arryani mengatakan Jasa Marga saat ini sedang masif dalam pembangunan jalan tol. Hal tersebut sejalan dengan program Pemerintah di bidang infrastruktur. Pada tahun 2015 jalan tol beroperasi sepanjang 590 km. Tahun depan panjang jalan yang dioperasikan Jasa Marga akan mencapai 1260 km. Peningkatan sekitar 700 km jalan tol yang beroperasi. Luar biasa investasi yang dilakukan.
Selain itu, Desi juga menekankan bahwa Jasa Marga tengah fokus untuk menyelesaikan proyek jalan tol yang masuk dalam jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2, yaitu Proyek Jalan Tol Cinere-Serpong, Proyek Jalan Tol Serpong-Kunciran dan Proyek Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, yang ditargetkan beroperasi tahun 2019.
Terungkap juga dalam Investor Summit tersebut, bahwa di tengah kondisi pasar yang dinamis dan sentimen yang dipengaruhi oleh melonjaknya kurs dolar AS, keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tercatat stabil. Hal ini tidak terlepas dari seluruh pinjaman Perseroan, termasuk Komodo Bond, adalah dalam bentuk mata uang rupiah sehingga tidak memiliki risiko dengan adanya kurs dolar naik. Selain itu, material konstruksi pembangunan jalan tol berasal dari dalam negeri sehingga tidak berdampak dengan adanya kenaikan dolar AS.
Selain pembangunan jalan tol, Jasa Marga juga terus meningkatkan kinerja bisnis usaha lain, seperti layanan transaksi dan layanan lalu lintas melalui PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO); layanan pemeliharaan dan konstruksi jalan tol melalui PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM); dan meningkatkan investasi properti dan peningkatan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) melalui PT Jasamarga Properti (JMP). Dari sisi pengembangan usaha lain, Jasa Marga mentargetkan pengembangan usaha lain memberikan kontribusi 20% dari total pendapatan usaha Jasa Marga.
Dalam pengembangan usaha lain khususnya rest area, Jasa Marga juga memberikan perhatian kepada kelompok Usaha Kecil Menengah yang berada di sepanjang jalan tol. “Kita juga konsentrasi di UKM dalam pengembangan rest area. Kita harus menjamin, mereka tidak berkurang, namun diberikan kesempatan melalui rest area di jalan tol,” tandas Desi.
Dari sisi kinerja keuangan, Jasa Marga berhasil menjaga pertumbuhan EBITDA. Pada semester I tahun 2018, EBITDA mencapai Rp 2,9 Triliun atau tumbuh 10,4% dibanding periode yang sama tahun 2017. “Jasa Marga saat ini fokus dalam meningkatkan EBITDA Growth,” tutur Donny.
Aset Perseroan pun tumbuh cukup signifikan, yaitu menjadi Rp 87,5 Triliun pada semester I tahun 2018 atau meningkat sebesar 10,5% dibandingkan dengan di akhir tahun 2017. Pada semester I tahun 2018 tercatat laba bersih Jasa Marga sebesar Rp1,05 Triliun, meningkat 2,9% dari periode yang sama tahun lalu.
Untuk menjaga profitabilititas dan struktur permodalan Perseroan, Jasa Marga juga melakukan divestasi kepemilikan saham minoritas di ruas tol JLB. Jasa Marga terus menjaga struktur permodalan dan kinerja perseroan dengan melakukan berbagai strategi inovasi pendanaan.
Donny menyebutkan Jasa Marga harus melakukan suatu terobosan untuk tetap menjaga fundamental keuangan Perseroan. Pada semester I tahun 2018, Jasa Marga telah menerbitkan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Dengan diterbitkannya skema pendanaan yang baru, Jasa Marga telah membuka potensi pasar baru dalam bidang pendanaan.
Jasa Marga berkomitmen dalam melakukan percepatan pembangunan jalan tol untuk mendukung rencana Pemerintah agar mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan konektivitas antarwilayah. Bertolak dari visi tersebut, Jasa Marga tak henti melakukan berbagai inovasi, baik dalam bidang pendanaan, pengembangan usaha maupun operasional sehingga dapat melayani seluruh masyarakat, khususnya pengguna jalan tol, agar semakin optimal.
Sumber Rilis Jasa Marga