Pembangunan Pabrik Amonium Nitrat milik DAHANA – Pupuk Kaltim saat ini dalam tahap konstruksi. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi hingga 75.000 ton amonium nitrat pertahun ini dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), perusahaan patungan PT DAHANA (Persero) dengan PT Pupuk Kalimantan Timur. Pabrik yang berlokasi di Bontang ini ditargetkan akan rampung dan dapat mulai berproduksi di akhir 2022.
Hal tersebut terungkap dalam kunjungan kerja jajaran direksi dan komisaris PT DAHANA ke Pabrik Amonium Nitrat Bontang. Rombongan dipimpin langsung Direktur Utama Wildan Widarman didampingi Direktur Teknologi & Pengembangan Suhendra Yusuf RPN beserta Anggota Dewan Komisaris Wahyudi Hidayat, Rina Moreta dan Rizky Olivia Nasution.
“Kami optimis Pabrik Amonium Nitrat ini akan rampung di akhir tahun 2022,” ungkap Wildan Widarman, Direktur Utama PT DAHANA.
Kehadiran Pabrik Amonium Nitrat yang berada di Kawasan Industri PT KIE Bontang Kalimantan Timur ini akan berdampak pada berkurangnya importasi di bidang bahan baku peledak dan mengurangi devisa negara yang selama ini dipergunakan untuk kegiatan importasi. Selain itu, pembangunan pabrik AN secara mandiri dapat menumbuhkembangkan dan memperkuat upaya lebih lanjut untuk kemandirian penyediaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Indonesia.
Wildan Widarman juga menyampaikan bahwa perusahaannya beserta PT Pupuk Kaltim dengan melibatkan konsultan bereputasi internasional telah melakukan studi banding dan membuat kajian pada berbagai aspek seperti pemilihan teknologi, ketersediaan bahan baku, peraturan perundang-undangan, serta pasar sebelum membangun pabrik.
“Berdasarkan hasil kajian kami, pabrik AN ini dapat menghemat devisa dari impor AN, menciptakan nilai tambah produk dalam negeri, dan tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia utamanya masyarakat Bontang,” ujar Wildan Widarman.
Sementara itu, Komisaris Dahana Wahyudi Hidayat mengharapkan semua pihak mendukung proyek strategis industri pertahanan ini.
“Proyek ini harus kita dukung bersama-sama supaya dapat selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk kepentingan nasional, baik pemenuhan amonium nitrat untuk komersial maupun untuk kepentingan pertahanan,” terang Wahyudi Hidayat.
Berdasarkan hasil lelang yang telah dilaksanakan, seluruh proses pembangunan pabrik AN dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) – SEDIN Engineering di atas lahan seluas ± 6 (enam) hektar. Total investasi pembangunan pabrik AN mencapai ± 1,1 Trilyun Rupiah yang didapat dari kredit investasi BUMN Perbankan serta ekuitas dari masing-masing pemegang saham.
Setelah melalui beragam dinamika sejak penandatanganan Nota Kesepahaman dan penandatangan Perjanjian Induk yang disaksikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Nopember 2015 lalu, kerjasama PT DAHANA dan PT Pupuk Kalimantan Timur semakin maju ditandai dengan penandatanganan Joint Venture Agreement (JVA) atau perjanjian Usaha Patungan pada 2019. Sempat tersendat karena mewabahnya Covid-19, proyek ini berjalan kembali dengan tahapan Pile Load Test pada September 2020 hingga saat ini melaju ke tahapan konstruksi.