Produk Kebanggan Insan PAL Indonesia turut ambil bagian dalam Latihan Gabungan Internasional pada 25 Juni – 3 Agustus 2018 di Hawaii, Amerika Serikat diikuti oleh Ribuan Personil dan Armada Perang Sedunia untuk memperkuat integrasi sesuai dengan tema “Capable, Adaptive, Partners”. RIMPAC (RIM OF THE PACIFIC) sendiri merupakan event Biennial (Dua Tahunan) Angkatan Laut Terbesar di dunia yang berpusat di Pearl Harbour, Amerika Serikat. RIMPAC adalah komitmen bersama diantara Negara negara didunia guna meningkatkan kemampuan dan profesionalitas dibidang keamanan maritime guna menjaga jalur laut. Adapun fungsi azasi lainnya adalah memastikan bahwa kapal militer dan kapal dagang bisa bernavigasi dengan leluasa di kawasan asia pasifik.
Latihan RIMPAC kali ini melibatkan 27 negara, seperti : Singapura, Korea Selatan, Jepang, Chile, Australia, Brazil, Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, Peru, Brunei Darussalam, Columbia, New Zealand, Malaysia, Mexico, Belanda, Filipina, Thailand, Inggris, China, Tonga, India, Perancis, Jerman, Srilanka, Vietnam dan Indonesia
Selaras dengan arahan KASAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M “Mengembangkan industri pertahanan ini harus ditopang dari diri kita sendiri dan kepercayaan diri kita sendiri”, pembuktian kemampuan rancang bangun PT PAL Indonesia tersebut pun diperlihatkan dengan diutusnya KRI Raden Eddy Martadinata – 331 mengikuti event besar sebagaimana bentuk kepercayaan diri bangsa, KRI Raden Eddy Martadinata – 331 merupakan Kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA 10514 pertama yang dibangun digalangan terbesar di Indonesia yaitu PT PAL Indonesia yang bekerjasama dengan perusahaan kapal Belanda DSNS dalam kerangka alih teknologi. Hal menarik tentang kapal perang tersebut adalah dimilikinya sistem persenjataan yang berteknologi canggih; Meriam utama OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun, Rudal Exocet MM40 Block yang memiliki jarak jangkauan 180-200 Km, selain itu Rudal Anti-Aerangan Udara Mica yang dirancang efektif dan memiliki kemampuan menyergap sasaran sejauh 20-25 Km dengan ketinggian 9144 meter beserta pengecoh Rudal Termal SKWS DLT – 12 T yang mampu membelokkan arah rudal, mengacaukan sensor rudal, mengacaukan jammer hingga mengecoh infra merah dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara ke permukaan.
Torehan sejarah export kapal perang kebanggaan buatan PT PAL Indonesia pun turut andil dalam perhelatan militer tersebut. BRP Davao Del Sur LD-602 kapal LPD (Landing Platform Dock) yang dipesan oleh pemerintah Filipina yang resmi dikirimkan pada tahun 2017 tersebut merupakan kapal yang memiliki fungsi azasi Militer dan Non-Militer; Operasi Militer dilaut, Kapal Angkut dan Logistik, serta memiliki landasan pendaratan yang dapat mengangkut 2 Helikopter sekaligus serta 1 Helikopter di Heli Hangar, beserta 2 LCU di Deck Tank yang berfungsi untuk mendaratkan prajurit saat melakukan operasi militer didarat adapun kapal yang berukuran besar tersebut juga sebagai sarana pengangkut evakuasi massa, maupun misi penyelamatan. BRP Davao Del Sur LD-602 memiliki bobot 7200 ton dan persenjataan Main Gun 76 mm dan Secondary Gun 2×25 mm.
Sumber Situs Web PAL Indonesia