PT PLN (Persero) siap untuk memasok listrik pelanggan captive power, sebagaimana permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Menteri BUMN Erick Thohir diketahui telah berkirim surat kepada Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait dengan kelebihan pasok atau oversupply listrik PLN. Erick mengimbau agar Kementerian ESDM mendorong pelaku usaha untuk menggunakan listrik yang disediakan PLN, antara lain dengan membatasi pemberian izin usaha penyediaan listrik dan captive power.
Vice President Public Relations PLN Arsyadani Ghana Akmalaputri mengatakan bahwa pada 2015, sebanyak 11 dari 22 sistem kelistrikan besar mengalami defisit.
Akibatnya, saat itu sering kali terjadi pemadaman listrik bergilir karena kecukupan daya tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Banyak potensi ekonomi terhambat dan banyak permintaan penambahan daya tidak dapat dipenuhi sehingga perekonomian juga kurang berkembang.
Namun, sejak 2017, menurutnya, seluruh sistem kelistrikan PLN sudah tidak mengalami defisit dan daya di seluruh sistem telah tercukupi. Pembangkit-pembangkit baru yang beroperasi membuat sebagian besar cadangan daya telah mencapai 30 persen dari beban puncak atau dengan kata lain pasokan daya yang dimiliki PLN berkapasitas 130 persen dari kebutuhan.
“Dalam kondisi pandemi Covid-19, kinerja dan pelayanan listrik kepada pelanggan tetap terjaga dengan baik. Bahkan, PLN mengalami surplus atau cadangan di seluruh sistem,” ujar Arsyadani
Oleh karena itu, PLN dalam kondisi siap untuk memasok kebutuhan listrik pelanggan, termasuk perusahaan-perusahaan yang selama ini menyediakan listrik dari pembangkitnya sendiri atau captive power.
PLN memastikan bahwa kebutuhan daya yang diperlukan oleh setiap perusahaan yang selama ini mengoperasikan pembangkit sendiri dapat dipenuhi dari daya yang dimiliki dan dikelola oleh PLN.
“Langkah tersebut juga akan memberi keseimbangan antara pasokan dan permintaan listrik yang dikelola oleh PLN, mengingat dalam 5 tahun terakhir pemerintah mencanangkan program 35.000 MW yang membuat pasokan listrik PLN sekarang dalam kondisi berlebih dibandingkan beban atau konsumsi pelanggan,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn